jpnn.com, JAKARTA - Tenaga kependidikan honorer K2 meliputi administrasi, operator komputer, pustakawan, dan penjaga sekolah minta diakomodir dalam rekrutmen satu juta guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021.
Menurut pengurus pusat Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Nunik Nugroho, para tendik merupakan garda terdepan dan penyelamat suksesnya layanan pendidikan. Sangat aneh bila kemudian pemerntah mengabaikannya.
BACA JUGA: Reaksi PKB Soal Program Seleksi Sejuta Guru Honorer Jadi PPPK, Tegas!
"Para tendik honorer K2 akan ke Jakarta menghadap Mendikbud Nadiem Makarim," kata Nunik kepada JPNN.com, Minggu (4/4).
Jika bertemu Nadiem, lanjutnya, mereka meminta keseriusan pemerintah memasukkan tendik dalam regulasi satu juta guru PPPK tahun ini. Mengingat honorer K2 telah mengabdikan diri kepada pemerintah mengisi kekosongan PNS.
BACA JUGA: Kemenag Buka Lowongan untuk PNS dan Honorer, Tunjangannya Besar
"Untuk data honorer K2, tidak usah diragukan. Data honorer K2 by name by addres ada di Dapodik Kemendikbud dan database KemenPAN-RB maupun BKN," ujarnya
Selain itu honorer K2 juga memiliki surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) dari kepala daerah. Dia menjelaskan, adanya 'SPTJM itu karena sesuai SE MenPAN-RB Azwar Abubakar. Jadi tidak ada alasan Mendikbud meragukan data guru dan tendik honorer K2.
BACA JUGA: PPPK tidak Aman untuk Guru dan Tendik Honorer, Sigid: Sekolah Negeri Pantasnya PNS Â
"Kami yakin negara tidak akan memusnahkan data tersebut," ujar Nunik.
Tendik salah satu SMP negeri di Kabupaten Magelang ini mengungkapkan, masih terdapat 200 ribu lebih tenaga teknis administrasi honorer K2 yang butuh solusi pemerintah.
Kalau pemerintah ingin menyelesaikan secara berkala, seharusnya tahun ini guru dan tendik diakomodir. Begitu juga tenaga teknis administrasi lainnya di luar tendik. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad