jpnn.com, WASHINGTON DC - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ikut mendukung sikap bosnya, Donald Trump, yang tidak mau mengakui hasil Pilpres AS 2020. Tanpa malu-malu dia mengatakan bahwa Trump akan menjadi presiden dua periode.
"Akan ada transisi yang mulus ke pemerintahan Trump kedua," kata Pompeo dalam konferensi pers Departemen Luar Negeri, Selasa (10/11).
Ironisnya, pernyataan Pompeo itu terlontar ketika para pemimpin dunia, termasuk sekutu dekat Washington seperti Inggris dan Prancis, telah memberi selamat kepada presiden terpilih Joe Biden.
Dia kemudian berusaha meyakinkan dunia bahwa transisi pascapemilu Amerika akan berhasil.
BACA JUGA: Joe Biden Hanya Punya Satu Kata untuk Donald Trump: Memalukan!
"Kami akan menghitung semua suara. Dunia harus memiliki keyakinan penuh bahwa transisi yang dilakukan sehingga Departemen Luar Negeri bisa berhasil hari ini akan berhasil juga bagi presiden yang menjabat pada 20 Januari," beber dia.
Richard Boucher, seorang pensiunan diplomat yang merupakan juru bicara Departemen Luar Negeri terlama, mengatakan komentar Pompeo tentang pemerintahan Trump yang kedua dapat dianggap sebagai lelucon tetapi juga berfungsi untuk melindunginya dari kritik Gedung Putih.
BACA JUGA: Donald Trump Masih Penguasa Gedung Putih, Penderitaan Republik Islam Iran Belum Berakhir
Eliot Engel dari Partai Demokrat, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, mengatakan Departemen Luar Negeri harus mulai mempersiapkan transisi Biden sekarang.
"Menteri Luar Negeri Pompeo seharusnya tidak bermain-main dengan serangan tak berdasar dan berbahaya terhadap keabsahan pemilihan pekan lalu," katanya.
Dalam perjalanan resmi pertamanya setelah pemilu 3 November, Pompeo akan melakukan perjalanan ke Prancis, Turki, Georgia, Israel, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi antara 13-23 November. Para pemimpin dari beberapa negara tersebut telah memberi selamat kepada Biden. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil