Minta Jokowi tak Lupakan Wong Solo

Jumat, 13 Juli 2012 – 15:28 WIB
NOBAR: Pedagang Pasar Gede, Solo, menyaksikan perhitungan cepat Pilkada DKI Jakarta melalui televisi, Rabu (11/7). Foto: Arief/RADAR SOLO

KEMENANGAN pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam pilkada DKI Jakarta Rabu (11/7) disambut suka cita warga Solo. Mereka tidak menyangka wali kotanya mampu menaklukkan ibu kota dan mengalahkan gubernur incumbent Fauzi Bowo.
------------------
SRIYANTO ZEN-TRI HATNANTO, Solo
------------------
Detik-detik proses perhitungan cepat (quick count) pilkada DKI yang diselenggarakan sejumlah lembaga survei mendapat perhatian khusus warga Solo. Suasana di beberapa sudut kota bengawan sempat diwarnai ketegangan. Warga menyimak dengan serius berita dan proses penghitungan suara yang ditayangkan beberapa stasiun televisi.

Seperti yang dilakukan puluhan pedagang Pasar Gede. Mereka menggelar acara nonton bareng (nobar) hasil quick count pilkada DKI Jakarta. Tiga unit televisi disiapkan untuk memeriahkan acara di sela-sela aktivitas para pedagang berjualan tersebut. Mereka tampak bersemangat ketika melihat wali kota mereka, Jokowi, sesekali nongol di layar kaca. Spontan para pedagang bersorak-sorai dan memekikkan yel-yel penuh semangat, “Jokowi yes, Jokowi yes.”

Apalagi, ketika grafik yang ditampilkan sejumlah lembaga survei menunjukkan kemenangan pasangan Jokowi-Ahok. Para pedagang pun ramai dengan komentar masing-masing.

Dalam pantauan wartawan Radar Solo (grup Sumut Pos), kawasan Pasar Gede kemarin sempat tegang. Meski aktivitas transaksi tetap berlangsung, konsentrasi para pedagang tertuju pada hasil quick count pilkada DKI Jakarta yang ditayangkan di televisi.

“Kami mengadakan acara ini untuk mengetahui nasib Pak Jokowi di Jakarta,” kata Waginah, salah seorang pedagang sayur Pasar Gede.

Walau tidak bisa ikut nyoblos, Waginah dan para pedagang cukup puas bisa melihat proses penghitungan suara itu lewat tayangan televisi. “Kami sangat senang Pak Jokowi akhirnya bisa menang di sana (Jakarta, Red). Meski bukan warga Jakarta, banyak warga Solo yang tinggal di sana,” katanya polos.

Hal yang sama dirasakan Surati. Ketika melihat hasil quick count Jokowi di layar kaca mengungguli saingan beratnya, Fauzi Bowo, Surati dan para pedagang pun bersorak-sorai sambil mengangkat barang dagangan masing-masing.

“Pak Wali pancen oke, top markotop. Tetapi, kalau menang, jangan melupakan Pasar Gede ya,” harap pedagang ayam ini.

Di balik kemenangan Jokowi tersebut, Surati sempat merasa galau. Sebab, itu berarti Jokowi tidak akan memimpin Solo lagi. Padahal, sejak Jokowi menjadi wali kota, banyak perubahan terjadi di Solo. Warga pun merasa nyaman. Tak terkecuali para pedagang di Pasar Gede.

“Tidak akan ada lagi wali kota sehebat Jokowi. Dialah pemimpin yang sederhana dan dekat dengan rakyatnya,” terang Surati.

Tak mau kalah, pedagang di selter PKL juga ikut memantau hasil perhitungan cepat tersebut. Ini seperti ditunjukkan sejumlah pedagang di selter Manahan. Sri Purwani, pedagang minuman, turut merasakan euforia di ibu kota itu. Sembari tetap mengawasi dagangannya, perempuan 45 tahun itu terus memantau penghitungan suara sementara lewat televisi di handphone (HP) miliknya. Ketika pembeli di warungnya sepi, ibu dua anak itu melihat jalannya perhitungan cepat. “Mudah-mudahan Pak Jokowi menang,” katanya.

Dukungan terhadap pasangan yang diusung PDIP-Gerindra itu tak hanya dari Sri Purwani. Hampir semua pedagang dan pengunjung di selter Manahan melakukan hal serupa. Bahkan, beberapa pedagang membawa pesawat televisi dari rumah untuk disetel di warung agar bisa melihat jalannya perhitungan cepat itu.

Seperti terlihat di warung makan Mawar Merah milik Bu Ros. Tiga karyawan dan pengunjung di warung itu berteriak-teriak ketika mengetahui perolehan suara Jokowi-Ahok terus merangkak naik. “Kalau Jokowi menang, Solo juga ikut terkenal. Banyak pendatang ke sini. Terus makan di warung saya,” ucap Bu Ros lantas tertawa.

Acara nobar detik-detik kemenangan Jokowi-Ahok juga dilakukan puluhan kader PDI Perjuangan Kota Solo. Sejak pagi hingga sore mereka berkumpul di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan.

Beberapa kursi plastik ditata rapi di depan wide screen yang menampilkan hasil perhitungan cepat. Di layar berukuran raksasa itu terlihat jelas grafik perolehan suara setiap pasangan cagub. Para kader pun dengan saksama menyaksikan perkembangan suara yang diperoleh.

Begitu beberapa lembaga survei mengindikasikan kemenangan buat pasangan Jokowi-Ahok atas lima cagub lain, kegembiraan tak bisa disembunyikan dari wajah mereka. Meski demikian, mereka tidak berani sesumbar karena masih ada putaran kedua pemungutan suara pilkada DKI.

“Kami hanya bisa bersyukur. Semoga hasil perhitungan cepat ini tetap bertahan hingga akhir,” ucap Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Solo Paulus Haryoto yang berkumpul bersama para kadernya.

Menurut Paulus, hasil perhitungan cepat lembaga survei itu bisa dijadikan salah satu acuan bahwa warga Jakarta memang menginginkan perubahan. Mereka pun percaya Jokowi mampu mewujudkan harapan tersebut dengan melihat capaian yang diperoleh selama memimpin Kota Solo dalam dua periode (2005-2010 dan 2010-2015).

Wakil Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo kepada wartawan menyatakan, pihaknya setiap saat akan meng-update data hasil perhitungan cepat perolehan suara pilkada DKI. “Setiap ada update penghitungan suara, tim kami yang di Jakarta mengirim langsung ke Solo,” jelasnya.

Rudy -panggilan FX Hadi Rudyatmo- berharap Jokowi bisa memenangi pilkada DKI pada putaran kedua nanti. Namun, seandainya Jokowi akhirnya kalah, warga Solo tetap menerimanya. “Beliau tetap akan menjadi wali kota yang sangat dicintai warganya,” ujar Rudy.

Nonton bareng (nobar) proses penghitungan suara pilgub DKI juga digelar di Kantor DPC PDIP Sukoharjo. Saat perhitungan cepat menunjukkan hasil perolehan suara Jokowi-Ahok mencapai 42 persen, para kader pun bersorak gembira. Mereka berharap, pencapaian suara Jokowi-Ahok yang lebih dari 40 persen itu membuat KPU tidak perlu mengadakan pilgub putaran kedua.

“Saya tidak tahu aturannya seperti apa. Tapi, kalaupun ada (putaran kedua), kami akan terus mendukung dan yakin Jokowi-Ahok menang,” tutur Ketua DPC PDIP Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

Untuk menyambut kemenangan Jokowi, DPC PDIP Sukoharjo siap menggelar syukuran dengan nasi kuning dan tausyiah. “Kami bangga dengan kemenangan Jokowi. Secara pribadi, saya juga sudah menyampaikan selamat ke beliau,” ujar Wardoyo.

Sementara itu, Jokowi sendiri ketika dimintai komentar mengaku bersyukur atas kemenangan pada pemungutan suara putaran pertama. Namun, dia tak mau terburu-buru dengan hasil itu. Sebab, masih ada pemungutan suara putaran kedua.

Dia pun bersama tim mulai berkonsolidasi guna menghadapi pilgub putaran kedua. Salah satu strategi yang akan dilakukan adalah pendekatan langsung ke konstituen.

“Gak usah lobi-lobi. Cukup didolani (bertandang langsung, Red). Akan saya dolani semua,” tutur Jokowi di Posko Pemenangan, Jalan Borobudur No 22 Jakarta Pusat. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berjuang Bertemu SBY, Uang Jualan Kaset Raib di Masjid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler