Burhanudin mengatakan jumlah penduduk yang digunakan PT Pertamina untuk menetapkan kuota BBM di Kaimana sudah tidak relevan lagi.
"PT Pertamina saat ini masih menggunakan data penduduk lalu sebesar 41 Ribu Penduduk, sehingga jika dibandingkan dengan data penduduk saat ini yang sudah 61 ribu sudah pasti ketersediaan BBM saat ini sangat terbatas," kata Burhanuddin seperti dilansir Radar Sorong (JPNN Group), Jumat (7/12).
Orang nomor dua di Kaimana itu menjelaskan dengan minimnya kuota BBM di Kaimana tentunya akan terjadi ketimpangan antara permintaan dengan penjualan.
"Permintaan akan BBM semakin meningkat baik oleh masyarakat maupun Pemerintah, selain itu penggunaan BBM terutama pihak swasta. Apalagi ada perusahaan Migas yang sedang melakukan eksplorasi dengan kebutuhan BBM yang tinggi," pungkasnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ulat Bulu Resahkan Warga Purwokerto Lor
Redaktur : Tim Redaksi