jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Mahasiswa Tolak Vaksin Booster, menggelar aksi di depan Istana Wakil Presiden RI, Jumat (25/3).
Mereka menuntut Pemerintah segera merevisi Surat Edaran Kemenkes, Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan, yang tidak mencantumkan Vaksin Halal sebagai pilihan.
BACA JUGA: Soal Omzet Rp 600 Miliar per Bulan, Bos MS GLOW Bilang Begini
Padahal, Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin mengatakan Lebaran tahun ini masyarakat dibolehkan untuk mudik.
Namun, untuk bisa pulang kampung, kata Wapres masyarakat harus sudah disuntik vaksin dosis ke-3 (lanjutan atau booster).
BACA JUGA: Kinerja Keuangan Pertamina Harus Stabil, Wajar Jika Harga Pertamax Naik
Korlap Aksi, Ali Loilatu menilai pernyataan Wapres menimbulkan kontroversi, terlebih, beliau merupakan mantan Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI).
"Dan saat ini beliau masih aktif sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI, justru sikap beliau tidak sejalan dengan semangat seruan MUI yang berulangkali meminta Kementerian Kesehatan menyediakan vaksin booster telah mendapatkan fatwa halal," kata Korlap Aksi, Ali Loilatu saat berorasi.
BACA JUGA: Azka Corbuzier Bakal Tanding dengan Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny Dukung Siapa?
Ali menambahkan dari informasi yang dia terima dari MUI, vaksin halal sudah tersedia di Indonesia, bahkan MUI telah mengkonfirmasi kepada produsen di depan Kementerian Kesehatan.
Untuk itu kata Ali, Aliansi Mahasiswa Tolak Vaksin Booster menuntut Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan RI untuk merevisi Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/II/252/2002 Tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan.
"Kami juga menuntut Pemerintah menyediakan Vaksin yang telah mendapat fatwa Halal dari MUI dan telah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM. Jangan bebani lagi masyarakat dengan harus melakukan test swab PCR ataupun Antigen sebagai syarat untuk perjalanan mudik, sampai disediakannya pilihan vaksin booster halal," tegas Ali.
Massa aksi lantas dibubarkan paksa oleh Kepolisian, karena menyebabkan kemacetan di sekitaran Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy