Minta Warga tak Kembali ke Jakarta, Ganjar: Janganlah Kamu Mendekati Daerah Wabah itu

Selasa, 26 Mei 2020 – 16:34 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperketat para pendatang yang akan masuk ke daerah itu.

Mereka yang tidak memiliki izin khusus, akan dilarang masuk dan diminta kembali ke daerah asal.

BACA JUGA: Bagi Pemudik, Jangan Berharap Bisa Kembali ke Jakarta Lagi

Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat yang sudah telanjur mudik tidak nekat berangkat ke Jakarta. Kecuali, mereka yang telah memiliki izin dari tempat kerjanya masing-masing.

"Jangan ke Jakarta, wong sudah dikasih tahu kok. Kecuali mereka yang bekerjanya di kantoran, pasti pulangnya kemarin kan pakai izin," kata Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Selasa (26/5).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Sri Mulyani Menangis, Kapolda Jatim jadi Sorotan, Pemudik Bakal Sulit Kembali ke Jakarta

Ganjar menyarankan, karena ada aturan pengetatan itu, maka masyarakat tidak perlu balik ke Jakarta. Apalagi lanjut dia, Jakarta merupakan salah satu episentrum penyebaran COVID-19.

"Ketika di suatu tempat terjadi wabah, janganlah kamu mendekati daerah wabah itu. Itu saja rumusnya. Yang nekat, ya anda akan mendapatkan kondisi yang tidak nyaman," tegasnya.

BACA JUGA: Ganjar Instruksikan Pemprov Bersiap-siap Menuju New Normal, Mal dan Swasta Menyusul

Ganjar meminta masyarakat yang sudah telanjur mudik untuk tetap tinggal di Jawa Tengah.

Dalam beberapa kesempatan, Ganjar menegaskan bahwa pihaknya sudah merencanakan program pemberdayaan bagi masyarakat terdampak.

Mereka yang tidak bisa bekerja akan diberikan pelatihan, modal usaha hingga pemasaran sesuai potensi masing-masing.

Dia sudah bekerja sama dengan sejumlah e-commerce raksasa nasional untuk menyukseskan program itu.

"Lebih baik sekarang yang sudah telanjur mudik, tetap di daerah saja. Toh kemarin meski dilarang, Anda juga mbolos dan nekat. Saya ingatkan hati-hati, jangan nekat (kembali ke Jakarta)," tutupnya.

Sekadar diketahui, meski pemerintah melarang mudik, banyak warga Jawa Tengah yang bekerja di Jakarta maupun kota besar lain seperti Bodetabek nekat untuk mudik.

Mereka menggunakan berbagai cara agar bisa berlebaran di kampung halaman masing-masing.

Ganjar sendiri menyebutkan, kebocoran pemudik sudah terjadi cukup banyak. Lebih dari 600.000 warga Jateng yang ada di Jabodetabek nekat mudik ke kampung halaman masing-masing tahun ini. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler