Minum Racun tak Mati, Lanjutkan Bunuh Diri di RS

Senin, 20 Maret 2017 – 00:15 WIB
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PULANG PISAU - Upaya bunuh diri dilakukan YMH (30) warga Desa Sei Baru Tewu, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Bapak dua anak ini nekat minum racun gulma jenis paratop di rumahnya.

BACA JUGA: Wanita Kritis di Toilet Kapolsek Itu adalah Istri Kanit

Namun, nasib masih baik. Herbisida pemusnah gulma berdaun lebar tersebut tak membuat dirinya tewas.

Sebab, pihak keluarga buru-buru membawanya ke RSUD Pulpis dan langsung dilakukan penanganan.

BACA JUGA: LPAI Imbau Polri Tutup Akun FB Aksi Bunuh Diri

Pria yang pekerjaanya sebagai buruh serabutan tersebut selamat dari racun dan dirawat di ruang kelas III RSUD Pulpis.

Hanya saja, niat buruknya untuk bunuh diri tak goyah. Ia memilih menyayatkan pecahan kaca ke lehernya sendiri. Tak pelak, kejadian itu membuat heboh seisi rumah sakit.

BACA JUGA: Lantaran Terlilit Utang Ibu Ini Sampai Berbuat Nekat

Informasi dihimpun Kalteng Pos (Jawa Pos Group) menyebutkan, saat itu ia sengaja memecahkan kaca jendela ruangan tempatnya dirawat.

Pecahan kaca itu kemudian diambil dan disayatkannya ke leher. Seketika, darah bercucuran akibat luka menganga cukup besar.

Istri korban, IK (28), cerita, peristiwa bunuh diri suaminya tersebut berawal saat dirinya membangunkan suaminya sedang tidur.

Ia membangunkan agar suaminya bekerja, Sabtu (18/3) sekitar pukul 06.50 WIB di rumahnya.

“Saat dibangunkan suami saya marah. Saya dan dia bertengkar. Kami orang susah. Saya menyuruh suami saya kerja karena kami punya dua orang anak yang masih kecil,” kata IK.

Dalam pertengkaran itu, kata IK, suaminya berbicara macam-macam. Salah satunya ingin mengakhiri hidupnya.

“Selang beberapa saat suami saya bilang bahwa dia sudah minum racun. Saya saat itu tidak tahu dan tidak melihat. Sebab saya berada di depan rumah sementara suami saya di dapur,” ujar dia.

IK mengungkapkan, sekitar pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB suaminya muntah-muntah.

Saat itu, dirinya meminta tolong anggota keluarga lainnya agar YMH dibawa ke rumah sakit.

“Tetapi saya saat itu tidak ikut. Karena masih mengurus dua anak saya. Rencananya ketika itu saya menyusul belakangan,” ungkap dia.

IK mengaku masih tidak mengetahui mengapa suaminya nekat bunuh diri.

Namun, ia tidak menampik kehidupan rumah tangganya sering terjadi keributan karena masalah ekonomi.

“Suami saya dulu juga pernah hampir tewas karena over dosis menenggak obat. Sempat dirawat juga dulu di rumah sakit. Suami saya memang sering berbicara kalau dia ingin mati. Bahkan, suami saya minta kalau dia mati tetap ingat dia,” sebut Ira.

Sementara Ra (65) ibu IK membeberkan, saat YMH nekat mengiris lehernya, ruang kelas III RSUD Pulpis tempat korban dirawat ada empat orang.

Di antaranya tiga dari keluarga dan dirinya sendiri. “Saat itu kami asyik ngobrol membicarakan masalah peristiwa menantu saya dan berbagai hal. Tiba-tiba saya mendengar kaca pecah,” ucap Ra.

Ternyata, lanjut dia, pecahnya kaca akibat ulah menantunya yang menendang jendela dengan kaki kiri.

Pecahan kaca cukup besar itu langsung disayatkan ke leher.

“Kejadiannya itu sekitar pukul 13.00 WIB. Kami tidak sempat lagi mencegah karena dia langsung mengambil kaca dan cepat-cepat menggoreskan ke lehernya. Kaca itu kemudian kami ambil tetapi lehernya sudah banyak mengeluarkan darah,” sebut Ra.

Sementara itu, pihak kepolisian langsung mendatangi rumah sakit sembari melakukan olah TKP.

Jenazah YMH dibawa ke kampung halaman di Desa Tumbang Atei Kabupaten Katingan. (bad/abe)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh... Istri Polisi Coba Bunuh Diri di Ruangan Kapolsek


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler