jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak jatuh lagi lebih dari satu dolar per barel pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena permintaan bahan bakar global terpangkas selama darurat corona.
Kepala Badan Energi Internasional (IEA), mengatakan permintaan minyak di seluruh dunia bisa turun sebanyak 20 juta barel per hari, atau 20 persen dari total permintaan, ketika tiga miliar orang saat ini berada di bawah perintah tinggal di rumah imbas Corona.
BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Anjlok, WTI Turun 9,6 Persen
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei jatuh 1,89 dolar AS atau 7,7 persen menjadi menetap pada 22,60 dolar AS per barel.
Harga Minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei merosot 1,05 dolar AS atau 3,8 persen menjadi ditutup di 26,34 dolar AS per barel. Kedua kontrak turun sekitar 60 persen sejauh tahun ini.
BACA JUGA: Pertamina Ancang-ancang Turunkan Harga BBM Nonsubsidi
Guncangan ganda pandemi virus corona serta lonjakan pasokan dari Arab Saudi dan Rusia setelah kedua negara gagal mencapai kesepakatan untuk membatasi pasokan telah mengguncang pasar minyak mentah, yang telah kehilangan sekitar setengah nilainya pada Maret.
"Dengan permintaan anjlok 20 persen atau lebih secara global, ini setara dua kali produksi Arab Saudi yang perlu dihentikan untuk mencoba menyeimbangkan pasar ini," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.
BACA JUGA: Pertamina Diminta Menurunkan Harga BBM Mengikuti Tren Minyak Dunia Saat ini
Di Indonesia, masyarakat berharap harga bahan bakar minyak (BBM) bisa menyesuaikan ketika melihat harga dunia terus anjlok.
Menanggapi itu, VP Corporate Communication PT Pertamina Fajriyah Usman, mengatakan pada prinsipnya Pertamina selaku operator akan menyesuaikan dengan peraturan Pemerintah.
"Sampai saat ini harga BBM mengacu pada ketentuan dari Kementrian ESDM, dan Pertamina selalu comply dengan hal tersebut. Apabila nanti ada perubahan peraturan atau kebijakan, Pertamina akan menyesuaikan," kata Fajriyah dalam keterangan resmi.
Terkait dengan penurunan harga minyak dunia dan penyesuaian harga BBM, lanjut Fajriyah, bahwa harga BBM ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi dan lain lain.
"Pertamina terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar, sebagai faktor utama yang menentukan harga BBM," pungkas Fajriyah. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha