Minyak Nyamplung untuk Energi Nabati

Dapat Order 20 Ribu Liter Per Bulan, Bisa Hidupi Tower Terpencil

Senin, 08 November 2010 – 15:27 WIB
Kekayaan alam seperti biji nyamplung, ternyata banyak manfaatnyaTidak hanya dapat diolah menjadi biodisel, nyamplung juga bisa digunakan untuk pewarna batik

BACA JUGA: Panasonic Mulai Garap Mobil Listrik

Ide kreatif itu dilakukan Wahyudi Anggoro Hadi, alumnus pelatihan Ciputra Entrepreurship Center
Bagaimana kisahnya?

Laporan YERI VLORIDA, Jakarta

RISET
yang dilakukan Wahyudi Anggoro selama bertahun-tahun, akhirnya membuahkan hasil

BACA JUGA: Siapkan Satelit Pendidikan, Kemdiknas Gandeng LAPAN

Ia masuk nominasi 20 finalis untuk entrepreneurship pemula yang digelar Wismilak Challenge 2010
Ia menciptakan energi dari nabati, sekaligus mampu menyingkirkan 15 ribu peserta se-Indonesia

BACA JUGA: Superkomputer Tercepat Milik Tiongkok

Saat berdiskusi dengan Ir Ciputra di Jakarta, kemarin (7/11), Wahyudi memaparkan tentang manfaat tanaman nyamplung.

Sejak dua tahun lalu, pria kelahiran Jogjakarta pada 1979 itu memang melakukan riset bahan baku biji nyamplung (Callophylum inophylum)Setahun proses penelitian itu, ia pun mampu menciptakan minyak yang 70 persen lebih tinggi daripada biji jarakNamun, masyarakat tidak menduga bahwa ada begitu banyak manfaat yang dihasilkan dari nyamplung.

Padahal, tanaman tersebut sangat mudah tumbuh, terutama di kawasan pesisir pantai IndonesiaTanaman ini misalnya, banyak tumbuh di Alas Purwo, Kepulauan Seribu, Ujung Kulon, Cagar Alam Penanjung Pangandaran, Batu Karas, Pantai Carita Banten, Yapen (Jayapura), Biak, Nabire, Sorong, Fakfak, Halmahera, hingga Ternate.

"Tanamannya mudah hidup, dan sebarannya di seluruh provinsi juga adaPada masa penjajahan Belanda, tanaman itu dibudidayakan karena kayunya (digunakan) untuk bantalan kereta api," kata Wahyudi.

Dijelaskannya, biji nyamplung nyatanya juga berguna untuk bahan energi nabatiSaat ini saja katanya, ia tengah menggarap salah satu Base Transmitter Station (BTS) untuk memasok sedikitnya 20.000 liter per bulanSebab di Pulau Jawa, kebutuhan bahan baku nabati untuk operasional BTS tersebut masih sulit, karena bisa dipasok dari PLNNamun untuk November 2011, minyak hasil temuannya itu sudah akan memasok 60 ribu liter kebutuhan itu untuk BTS.

Pohon nyamplung disebutkan rata-rata bisa tumbuh pada ketinggian 500 meter dari permukaan lautHasil penafsiran tutupan lahan dari citra satelit Landsat 7 ETM+, didapati tanaman ini ada di wilayah pantai provinsi di seluruh IndonesiaBahkan diperkirakan, luas areal pohon nyamplung mencapai 480.000 hektareJika dari luasan indikatif total hutan alam sebesar 10 persen saja, nyamplung bisa tumbuh produktif, maka itu dianggap bisa menguntungkan.

Wahyudi menjelaskan, dari hasil penelitiannya, produktivitas biji tanaman ini per hektare adalah sebesar 10 ton atau total produksi sebesar 500 ribu tonIni setara dengan 225 juta liter biodiesel, 3,8 juta ton pupuk organik, 72 ribu ton pakan ternak, 18 ribu ton gliserin, dan 12 ribu ton bahan oleokimia lainDari situ, bisa didapat hitungan nilai total hingga Rp 5,02 triliun.

Wahyudi sendiri selama ini memusatkan penelitiannya di Desa Pandes, Sewon, BantulHasilnya antara lain adalah biodiesel nyamplung, yang disebut jauh lebih efisien dibanding dengan solarBukan hanya itu, nyamplung juga diketahui ramah lingkungan, karena kadar polusinya rendah.

Untuk proses pembuatannya sendiri, dilakukan awalnya dengan biji yang dipilah-pilahBiji yang bagus dipilih, lantas dijemur maksimal dua hariTidak boleh sampai kering, karena yang penting biji memuai untuk siap digilingSetelah digiling halus, nyamplung lalu diperas menggunakan alat pres, dengan mesin dan minyak mentahMaka akan keluar minyaknya yang berwarna cokelat kehitaman, kental, untuk kemudian disimpan dalam tong plastik.

Proses selanjutnya, seperti dijelaskan, adalah mengolahnya dengan sejumlah bahan kimia, sebelum akhirnya siap menjadi bahan bakarSejauh ini kata Wahyudi, kapasitas produksinya dalam sehari mencapai 250 liter minyak nyamplung siap pakaiSementara kapasitas mesinnya sendiri sebenarnya 700-800 liter sehari.

Sekadar diketahui, 15-20 November ini memang menjadi gerakan Global Entrepreneur Week (GEW) yang serentak diikuti 102 negaraBanyak organisasi dan perusahaan swasta yang berpartisipasi dalam kegiatan ituHajatan akbar itu juga digiatkan tim Ciputra Entrepreneurship CenterSerangkaian kegiatan dilakukan, mulai dari seminar, talk show, serta pencanangkan Palembang sebagai pelopor Kota Entrepreneur di IndonesiaIni ditandai dengan pembangunan patung lambang entrepreneur setinggi 7 meter di Palembang(*/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apple Tunda Lagi Peluncuran iPhone 4


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler