jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meluncurkan minyak goreng sederhana dengan merek Minyakita yang dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Sejumlah pedagang minyak goreng curah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur menyatakan dukungannya agar pendistribusian minyak goreng MinyaKita dapat dipercepat.
BACA JUGA: Rapat Perdana Dengan DPR, Mendag Zulhas: Saya Akan Luncurkan Inovasi Minyak Kita
"Belum tahu minyak itu (Minyakita), yang ada cuma minyak goreng curah tanpa label, tetapi bagus itu kemasannya jadi lebih rapi dan menarik," kata seorang pedagang, Sofyan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (6/7).
Senada dengan Sofyan, pemilik Toko Japang Agus juga menjelaskan belum menerima distribusi minyak goreng dengan merek Minyakita, tetapi sudah mendengar informasinya.
BACA JUGA: Resmi! Kemendag Meluncurkan MinyaKita, Sebegini Harganya
"Kalau minyak itu (Minyakita) belum dapat, tetapi saya sudah dengar, mungkin nanti ya, soalnya kan baru diluncurin juga, semoga pendistribusiannya juga lancar-lancar saja seperti yang sekarang," kata Agus.
Agus juga menjelaskan pembelian minyak goreng curah tanpa kemasan masih menjadi primadona bagi para konsumen karena harganya yang terjangkau.
BACA JUGA: Pemerintah Lanjutkan Insentif Minyakita
Pedagang lainnya, Anwar yang juga pemilik toko sembako di Pasar Kramat Jati, juga belum menyediakan Minyakita yang akan dibanderol dengan harga Rp 14 ribu.
“Belum ada (Minyakita), tapi saya sudah jual minyak goreng curah dengan harga Rp 13 ribu, beda tipis dengan harga yang dianjurkan oleh pemerintah, biar beda dengan pedagang lainnya,” kata Anwar yang mengaku memberikan harga lebih murah karena persaingan antarpedagang dinilainya semakin kompetitif.
Seorang pembeli Asti sudah mendengar tentang program Minyakita dari berita daring dan sangat mendukung program tersebut.
“Kalau lihat digambar kemasannya jadi lebih bagus ya dan yang pasti lebih higienis dibanding minyak goreng curah. Semoga cepat didistribusikan dan harganya semakin terjangkau,” ucapnya.
Mendag Zulhas mengatakan akan memperbaiki rantai distribusi minyak goreng.
Dia menyebut kehadiran Minyakita sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) bisa memperlancar rantai distribusi, karena dibantu beberapa sistem seperti Si Gurih, dan Warung Pangan.
"Bottleneck sudah lancar sehingga di Jawa-Bali harga sudah Rp 14.000 per liter. Memang di Papua, Tarakan, itu ada yang masih Rp 20 ribu, masih tinggi. Kami rembukan, dan Alhamdulillah sekarang sudah ada kemasan sederhana, bahkan ada yang pakai botol," ujar Mendag.
Zulhas menegaskan kendala logistik di Indonesia Timur, yakni Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua akan segera teratasi dengan minyak goreng kemasan sederhana yang baru diluncurkan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul