jpnn.com - Industri film tanah air sedang bergairah. Meski begitu, terlalu sedikit film untuk anak. Dalam kurun waktu 2008–2018, dari sekitar 500 judul film Indonesia yang diproduksi, film anak tak sampai 15 judul. Perbandingan yang amat timpang itu membuat Mira Lesmana dan Riri Riza terpanggil.
Produser dan sutradara dari Miles Films yang sukses mencetak dua film anak-anak legendaris, Petualangan Sherina (2000) dan Laskar Pelangi (2008), tersebut akan kembali menghadirkan film anak-anak pertengahan tahun ini.
BACA JUGA: Mira dan Indra Lesmana Wujudkan Permintaan Terakhir Ibunya
Film berjudul Kulari ke Pantai itu akan mulai syuting awal Maret. Dua pemeran utamanya adalah Maisha Kanna dan Lil’li Latisha. Ini merupakan debut dua anak berbakat tersebut dalam film layar lebar. Mereka memerani karakter Sam dan Happy, dua anak perempuan yang merupakan saudara sepupu.
Lewat film ini, anak-anak dan keluarga akan dibawa menjelajah Pulau Jawa sepanjang lebih dari 1.000 kilometer. Dari Jakarta hingga Banyuwangi, lalu ke Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur. ”Ini film tentang perjalanan, road trip. Bakal fun, sekaligus ada nilai-nilai, di antaranya komunikasi, kompromi,” tutur Mira.
BACA JUGA: Mendikbud Minta BPI Perbanyak Produksi Film Anak-anak
Produser penggarap Ada Apa dengan Cinta? Itu membeberkan, proses ide dan menulis cerita film tersebut memakan waktu sekitar satu tahun. Cerita dikerjakan Mira, Riri, Gina S. Noer, dan komika Arie Kriting.
”Enam bulan pertama, kami membicarakan film ini mengambil sudut pandang siapa. Ini film untuk anak-anak, jadi sudut pandangnya dari anak-anak,” papar Mira saat ditemui di Kedai 89, Kemang, Jakarta, kemarin (22/2). Bedanya dengan membuat film anak pada 10 atau bahkan 18 tahun lalu, film ini dikemas dalam bahasa kekinian.
BACA JUGA: Film Sokola Rimba Rilis Serentak 21 November
Membuat film anak, tutur Mira, tidak bisa sekadar lucu, harus ada nilai positif. Penyampaiannya juga harus dijaga agar tidak membuat penonton anak (maupun orang tua yang mendampingi) merasa digurui.
Riri menambahkan mengenai formula ”meracik” film anak. ”Durasi perhatian anak-anak cenderung pendek. Jadi, film yang ditujukan untuk anak harus punya struktur bercerita yang ketat. Harus dijaga supaya penonton anak senang sepanjang film,” urainya.
Mira dan Riri berharap produksi ke-16 Miles Films tersebut menggairahkan kembali munculnya film-film untuk anak di tanah air. Agar anak-anak Indonesia mempunyai pilihan tontonan film anak berbahasa Indonesia di tengah serbuan film-film anak produksi global. Kulari ke Pantai dijadwalkan rilis pada liburan pertengahan tahun ini. (nor/c17/nda)
Redaktur & Reporter : Adil