Mirip DKI, Pilgub Sumut Bakal Banyak Kejutan

Sabtu, 14 Juli 2012 – 03:17 WIB

JAKARTA - Lagi-lagi, hasil sementara pilgub DKI Jakarta dijadikan acuan memprediksi panggung politik di pilgub Sumut 2013 mendatang. Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan menduga, pilgub Sumut juga bakal dipenuhi dengan kejutan-kejutan.

Basis analisis doktor Ilmu Politik lulusan Universitas Indonesia (UI) itu adalah tipologi masyarakat, yang menurutnya ada kesamaan antara DKI Jakarta dengan Sumut.

"Mirip Jakarta, masyarakat Sumut juga sangat pluralis. Ada Batak, Melayu, Jawa, China, juga Padang. Dengan beragamnya kelompok masyarakat ini, maka pilihan masyarakat akan sangat sulit diprediksi. Kejutan-kejutan bakal terjadi seperti DKI," ujar Umar Syadat Hasibuan kepada JPNN di Jakarta, kemarin (13/7).

Melesetnya hasil survei sejumlah lembaga survei dalam kasus pilgub DKI, yang sebelum pemungutan suara digelar semuanya menyebut pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli unggul tapi ternyata kalah dari Jokowi-Ahok dengan selisih signifikan, menurut Umar, juga mesti jadi pelajaran para kandidat yang maju di pilgub Sumut.

"Bahwa hasil survei tidak bisa lagi menjadi ukuran. Dalam dinamika yang tinggi, dengan tingkat rasionalitas masyarakat yang cukup bagus, pilihan warga bisa berubah-ubah, menjungkirbalikkan hasil survei," beber Umar.

Umar menyebut ada hasil survei yang menempatkan incumbent Gatot Pujo Nugroho sebagai kandidat yang cukup kuat. "Tapi itu tidak bisa jadi ukuran. Dengan rasionalitasnya sendiri, pada hari pencoblosan, sikap pemilih bisa berubah," ujarnya mengingatkan.

Satu hal penting lagi yang perlu dijadikan pelajaran dari kasus DKI, bahwa kampanye hitam (black campaign) tidak mempengaruhi pemilih. Serangan isu bahwa Jokowi-Ahok mengusung paham sekularisme, ternyata tak mempan untuk mempengaruhi pemilih.

"Maka saya ingatkan, janganlah di Sumut itu para kandidat membuka kebobrokan-kebobrokan lawannya. Pecuma. Karena saya lihat, di Sumut sudah mulai muncul aksi black campaign," ujarnya, tanpa mau menyebut kasusnya. Alasannya, bila itu disebut, sama saja dirinya yang melakukan black campaign. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putaran Kedua Pilkada, PPP Gunakan Pertimbangan Ideologi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler