Mirip Hamil Tua, Perut Berisi Ban, Pelek, Boneka

Kamis, 18 Oktober 2012 – 08:55 WIB
CIREBON - Penyakit yang diderita Usrini (46), warga Desa Junjang Gang Bandeng RT 04 RW 05, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, terbilang sangat aneh. Di dalam perutnya yang makin hari bertambah besar, terdapat roda ban motor, pelek, boneka dan lainnya. Segala usaha sudah dilakukan, namun hingga kini belum menemukan hasil.

Saat Radar Cirebon (Grup JPNN) berkunjung ke rumahnya, Usrini terlihat lesu dan hanya bisa berbaring atau duduk saja. Karena penyakitnya ini, dia kesulitan untuk berbicara. Suami Usrini, Senang (53) lah yang memberanikan diri untuk bercerita. Peristiwa bermula saat istrinya berjualan nasi lengko beberapa waktu lalu, Usrini tiba-tiba merasakan hal aneh di tubuhnya. Sekujur tubuhnya panas.

Saat itu pula, Us sapaan akrab Usrini, langsung berobat ke dokter terdekat. Setelah diperkisa, Us diberi obat dan langsung sembuh. Namun apa yang terjadi lima hari kemudian, perut Us semakin membesar layaknya orang hamil sembilan bulan.

Lebih lanjut, karena merasa ada sesuatu yang tambah aneh, akhirnya Us pun kembali diperiksa ke dokter terdekat. “Karena ada yang janggal, kita periksakan lagi. Dan memang betul kata dokter Andi, tidak mungkin kalau tidak hamil bisa sebesar seperti ini, akhirnya kita disuruh periksa ke rumah sakit,” bebernya.

Usai arahan dokter Andi, bermodalkan Jamkesmas, Senang membawa istrinya untuk memeriksaan diri ke USG RSUD Arjawinangun dan dokter bedah. Namun apa yang terjadi, delapan dokter yang memeriksa USG istrinya ini menggambarkan bahwa di dalam perut Us terdapat berbagai macam benda meliputi roda ban motor, boneka, pelek dan lainnya.

“Saat itu kata dokter, ini kemungkinan kena tumor abdomen atau tumor ovarium. Eh ternyata.. setelah diperiksa USG hasilnya seperti itu, dokter pun keheranan,” ujarnya.

Karena penyakitnya yang aneh itu, puluhan paranormal dan Ustad pun mencoba mengobatinya. Tetapi karena berat dan yang menyerang penyakit Us ini memiliki ilmu yang kuat, pada akhirnya para normal dan Ustad yang mengobati Us nyerah. Genap satu tahun kondisi Us tidak kunjung membaik, hingga perutnya semakin membesar saja, pihak RSUD Arjawinangun menyarankan Us dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung (RHS) untuk dioperasi.

Solusi yang diberikan RSUD Arjawinangun disambut baik keluarganya. Pada bulan April tahun 2012 lalu, RHS mengabarkan Us akan dioperasi pada bulan April, tetapi karena antre dan dokter bedah sibuk, akhirnya operasi dundur pada bulan mei, dan dengan alasan yang sama pada bulan mei hingga Oktober sekarang kejelasan pelaksaan operasi hingga kini belum dilakukan.

Karena ketidakkejelasan tersebut, membuat pihak keluarga Us merasa kecewa dengan pelayanan RHS. Sebab saat akan dilakukan operasi keluarga Us menginap dan menyewa kontrakan di Bandung dengan biaya yang tinggi. “Kalau kami kecewanya di situ, hingga sekarang tidak jelas. Dulu pas dibawa ke Bandung kan di sana ngontrak selama dua minggu,” tegasnya.

Puluhan juta sudah dikeluarkan untuk mengobati Usrini. Kini, dia hanya bisa terkulai lemas di atas tempat tidur. Tubuhnya yang tidak normal, perut membuncit, kedua kaki bengkak, tapi tangan terlihat kurus kering,  membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa sedih dan kasihan. Tidak banyak yang bisa dilakukan pihak keluarga saat ini, mengingat berbagai jenis dan model pengobatan sudah dilakukan. Mulai dari pengobatan  tradisional, pengobatan alternatif, periksa ke orang pintar hingga ke RSUD Arjawinangun, namun tidak kunjung sembuh. Bahkan penyakitnya pun semakin menjadi-jadi.

“Saat ini sih hanya bisa pasrah dan terus berdoa supaya bisa sembuh. Kami juga sangat mengharapkan agar pemerintah peduli, agar bisa segera operasi di RHS,” harapnya.

Di tempat yang sama, Ipah juga merasa iba dan sedih atas penyakit aneh yang menimpa sepupunya Usrini. Dia merasa ada hal yang tidak masuk akal. Sebab, jika orang tersebut berniat buruk dan ingin mencelakai Usrini, sepertinya tidak ada suatu hal yang harus dibenci terhadap sosok Usrini.

Menurutnya, kondisi pasangan Senang-Usrini pas-pasan, jualannya juga biasa saja tidak begitu ramai. Sepengetahuannya, keluarga Senang-Usrini tidak mempunyai musuh.

“Aneh sekali, tapi katanya penyakit ini, penyakit kiriman. Mungkin ada yang syirik pada Senang yang mempunyai kelebihan bisa mengobati penyakit orang. Jadi ada yang syirik, dan karena syirik orang itu ingin melukai Senang. Namun karena Senang iman dan ibadahnya kuat, akhirnya berbalik ke istrinya,” tuturnya. (nur/RC)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Menegangkan, Ratusan Awak Media Serbu AURI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler