Miris, 150-an Siswa SD Harus Belajar di Kelas Seperti Ini

Kamis, 03 Agustus 2017 – 22:44 WIB
MEMPRIHATINKAN: Kondisi ruang kelas SD 1 Pucungkerep memprihatinkan. Plafon ruang kelas yang bocor membahayakan siswa. Foto: Ahmad Zainudin/Jawa Pos Radar Kedu

jpnn.com, WONOSOBO - Sudah hampir 72 tahun Indonesia merdeka. Namun, masih saja ada bangunan sekolah dasar (SD) yang tidak layak untuk siswa-siswi dalam menimba ilmu di dalam kelas.

Contohnya adalah SD N 1 Pucungkerep di Desa Pucungkerep, Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo. Kondisi bangunannya memprihatinkan.

BACA JUGA: Brukkk! Siswa Sedang Belajar, Atap Kelas Ambruk

Sekitar 150 siswa di SD itu pun merasa tak nyaman. Keselamatan mereka terancam karena bagian plafon bangunan sudah lapuk dan banyak yang bolong.

Menurut Kepala Desa Pucungkerep Sapto Susilo, pihaknya sebenarnya sudah menyampaikan persoalan itu ke dinas terkait. Tujuannya agar SD N 1 Pucungkerep segera diperbaiki.

BACA JUGA: Nenek Cabul: Kalau sudah Seperti Itu, Siapa yang Tak Nafsu?

Bahkan, katanya, kondisi SD N 1 Pucungkerep sudah diangkat di media. “Tapi tetap saja masih seperti itu," ucap Sapto, seolah pasrah.

Sapto menjelaskan, ruang kelas di SD N 1 Pucung kerep berukuran 7 x 7 meter persegi. Plafonnya sudah lapuk, bahkan ada yang ambrol.

BACA JUGA: Sang Nenek Pencabul Siswa SD Itu Bilang Sayang dan Ingin Menikahi Korban

Sedangkan rongga atapnya terlihat jelas oleh siswa yang duduk di bawah plafon. “Tentu berbahaya bagi siswa,” kata Sapto.

Kekhawatiran serupa disampaikan oleh Kepala SD 1 Pucungkerep Sapari. Menurutnya, karena bagian atap bangunan sudah lapuk, bisa saja sewaktu-waktu genteng atau plafon ambruk.

“Jujur, itu yang kami khawatirkan. Tapi mudah-mudahan nggak terjadi yang demikian,” tuturnya.

Sapari menjelaskan, sebenarnya proses rehab gedung baru dilaksanakan pada 2007 lalu. Namun, karena kondisi udara dan cuaca di sekolah lembab, atap dan genteng menjadi mudah rusak.

Terlebih saat musim hujan tiba, sambungnya, percikan air dengan mudah masuk melalui rongga atap sehingga mengenai usuk bangunan. Kondisi yang demikian, menjadikan kayu usuk penyangga cepat lapuk.

“Harapan kami, kalau ke depan mau direhab saya usulkan pakai seng,” harapnya.(sm/cr2/ton/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengakuan Mengejutkan Nenek Cabul, Rela Berutang Demi “Bayar” Korban


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler