Miris Benar Nasib Pengungsi Ini, Satu Kamar Mandi untuk 55 KK

Selasa, 08 September 2015 – 02:02 WIB

jpnn.com - MAJENANG - Perumahan relokasi bagi korban tanah longsor di Desa Ujungbarang Kecamatan Majenang, masih minim sarana sanitasi. Mulai dari kamar mandi, wc hingga air bersih. Saat ini, baru ada satu kamar mandi bagi 55 rumah. Keterbatasan ini membuat sebagian pengungsi mengeluhkan kondisi tersebut dalam agenda kunjungan kerja Bupati Cilacap ke perumahan relokasi di Desa Ujungbarang, Senin, (7/9).   

"Baru ada satu kamar mandi," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara, Senin (7/9) usai mendampingi kunjungan kerja Bupati Cilacap ke perumahan relokasi di Desa Ujungbarang. 

BACA JUGA: Heboh! Pedagang Martabak Terbujur Kaku di Kasur

Untuk itu, BPBD bersama dinas terkait seperti Bina Marga SDA ESDM, Dinas Kesehatan, Bapermas PP PA dan KB, serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) sudah menggelar rapat koordinasi. BPBD juga mengajak Pertamina, Holcim, PLTU, Alfamart dan sejumlah perbankan dalam rapat tersebut. 

"Kita kemarin sudah rapat dengan dinas terkait dan swasta. Kita mengajak kerja sama dengan swasta untuk ikut membangun sarana sanitasi melalui program CSR (Corporate Social Responsibility-red)," ujarnya. 

BACA JUGA: Kabut Asap, Kunjangan ke Danau Toba Makin Jeblok

Dia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap mengalami kesulitan untuk membangun sarana tersebut. Ini setelah adanya aturan mengenai dana hibah dimana penerima harus memiliki badan hukum. Padahal, bantuan ini akan diserahkan langsung bagi warga dan lokasi bantuan di lahan masyarakat. 

"Kita terganjal aturan hibah karena lahan ini nantinya jadi hak milik warga," katanya. 

BACA JUGA: Mantap! BC Gagalkan Penyelundupan Miras ke Sawang

Jika rencana ini terwujud, tempat tersebut akan dilengkapi dengan jamban komunal dan sarana sanitasi lainnya. Dengan demikian, warga tidak akan mengalami kesulitan dan kesehatan penghuni rumah relokasi tersebut tetap bisa terjaga. 

"Nantinya akan dibangun jamban komunal," ujarnya.

Jalan yang ada dikomplek perumahan, juga akan dibenahi. Rencananya akan di cor beton dan di kedua sisi jalan dibangun sistim drainase. Saat ini, jalan tersebut masih berupa tanah dan dipastikan akan menyulitkan warga ketika musim hujan mendatang. 

"Jalan akan dicor beton dan dibangun drainase," katanya. 

Sementara itu, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji memastikan kebutuhan air bersih cukup bagi warga setempat. Saat ini, warga masih memanfaatkan sumber air terdekat. Dalam waktu dekat, Pemkab Cilacap akan memasang pipa dari mata air yang berjarak sekitar 1,5 km untuk kemudian disalurkan. 

"Pipa akan kita pasang dan disalurkan ke perumahan. (Kalau dibutuhkan), air akan kita drop dari PDAM," katanya. 

Dia meminta kepada seluruh pejabat yang mendampinginya, untuk memastikan kebutuhan air bersih ini cukup. Pasalnya, kebutuhan air bersih ini sangat penting bagi warga untuk makan, minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya. 

"Ini sangat penting," katanya. 

Seperti diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan pembangunan rumah sebanyak 55 unit. Rumah tersebut diperuntukan bagi 77 Kepala Keluarga (KK) korban tanah longsor di Desa Ujungbarang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan bantuan berupa material bangunan. (har/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh.. Gunung Sumbing dan Andong Sengaja Dibakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler