jpnn.com, KOTABARU - Ratusan atlet Kabupaten Kotabaru, Kalsel, meminta sumbangan kepada warga di pusat kota. Warga termasuk anak-anak ramai memberikan rupiah ala kadarnya.
Aksi yang diikuti atlet 30 Cabor (cabang olahraga) itu dimulai pada pukul 15.30, kemarin.
BACA JUGA: Kepada Siapa Lionel Messi Berdoa
Mereka membawa spanduk penggalangan dana untuk berangkat ke pertandingan bergengsi Porprov X di Tabalong pada Oktober nanti.
Juga membawa bakul purun tempat sumbangan. Mulai atlet senior sampai junior turun ke jalan. Ada yang standby di lampu merah. Juga ada barisan drumband memeriahkan aksi galang dana itu.
BACA JUGA: Menebak Lineup Timnas untuk Laga Versus Filipina
"Malu saya sebagai putra daerah Kotabaru melihat ini. Jujur, miris. Aku yang biasa tanding balap, paham apa yang dirasakan kawan-kawan atlet, harga diri. Mundur saja lah kalau tidak bisa selesaikan ini," ujar Tajerian Noor atlet balap offroad kelahiran Kotabaru mengomentari aksi itu.
Aksi penggalangan dana para atlet memang ditanggapi emosional oleh warga Kotabaru.
BACA JUGA: Begini Cara Bomber Persebaya Jaga Performa saat Jeda Liga
"Nangis saya, jujur. Ini baru sekali ini kejadian begini, kasian mereka mau berangkat bawa nama baik Kotabaru," ujar alumni STKIP Paris Barantai Kotabaru, Randy Rafsanjani.
Sementara itu, para atlet Kotabaru dengan raut wajah tegar, terus mengulurkan bakul purun kepada pengguna jalan. Juga mendatangi kios-kios, pasar dan tempat umum lainnya.
"Seadanya Pak, kami kekurangan dana ke Tabalong," ujar Rahmadi atlet binaraga.
Dan ketika seorang anak kecil mendatangi atlet menyerahkan uang receh, ramai warga bersorak. Para atlet berbadan tegap tersenyum.
"Kami terpaksa minta sumbangan. Mau bagaimana lagi," ucap atlet senior panjat tebing, Ancah.
Ketua KONI Kotabaru Zulkipli AR kepada awak media menjelaskan, aksi itu atas kesepakatan 30 Cabor di Kotabaru.
"Dan biar juga aksi ini jadi sejarah baru, apakah Pemkab Kotabaru merasa malu atau tidak," tekannya.
Ditanya berapa jumlah atlet yang turun ke jalan, Zulkipli menyebut ratusan. "Kan ada 30 Cabor, semuanya turunkan atlet dalam aksi ini," ujarnya.
Berapa dan yang diperlukan? Zulkipli mengaku tidak bisa muluk. "Gak mungkin mereka bisa dapat miliaran dari sumbangan warga di jalan. Tapi kita ambil saja, misalnya satu atlet perlu 700 ribu minimal sekali berangkat PP, dan tidur di langgar atau masjid saja, alat pakai alat tahun lalu, makan seadanya hitung saja. Jadi yang mau silakan berangkat, itulah kondisinya," ucapnya getir.
Diminta tanggapannya, Sekda Kotabaru Said Akhmad mengatakan, anggaran Porprov sudah memerintahkan instansi terkait untuk menyelesaikan masalah itu.
"Saya perintahkan Dinas Pemuda dan Olahraga, Bappeda untuk mengakomodir keperluan KONI dan membuat RKA keperluan atlet berangkat. Dan untuk keperluan dana sudah tersedia di APBD Perubahan (APBDP)," ujarnya.
Namun terkait anggaran APBDP yang belum diparipurnakan, dia mengatakan sudah meminta instansi terkait mengadakan dulu keperluan atlet.
"Sudah memerintahkan dinas untuk melakukan pengadaan barang untuk keperluan kebutuhan atlet lebih awal. Sambil jalan, sambil menunggu proses perubahan yang informasi DPRD segera mungkin disampaikan," tambahnya.
Dikonfirmasi, Wakil Ketua DPRD Kotabaru M Arif, menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan kapan paripurna APBDP dilakukan. Karena masih ada pembahasan yang harus dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) dan DPRD Kotabaru.
Pun begitu dia membenarkan, kalau DPRD mendukung penyertaan anggaran Porprov pada APBDP sebesar Rp8,6 miliar.
Seperti telah diberitakan, pada Selasa (5/9), DPRD menggelar rapat khusus bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), serta KONI Kotabaru.
Saat itu mereka mencari solusi kekurangan anggaran keberangkatan 550 orang kontingen ke Tabalong yang mewakili 27 Cabor.
Namun rapat itu berjalan buntu. KONI meminta jaminan tertulis bahwa mereka bisa berangkat, tapi tidak ada pejabat yang berani memberikan jaminan.
Permasalahannya sederhana. Anggaran keberangkatan dan alat tanding para atlet belum ada sama sekali. Sementara pertandingan digelar 8 Oktober nanti, kecuali dayung yang akan digelar pada akhir September ini.
Sedangkan anggaran baru dibahas di APBDP 2017, dan dalam prosedurnya baru bisa digunakan ketika APBDP sudah diparipurnakan.
Pemkab melalui Sekda memberikan solusi, pengadaan alat tanding di PL (Penunjukan Langsung), sehingga tidak memakai lelang yang memakan waktu.
Saat itu Sekda mengatakan, PL sudah bisa dijalankan karena pada esensinya anggaran Rp8,6 miliar sudah disetujui. Dan saat KONI meminta pernyataan ini dijaminkan secara tertulis, tidak ada satu pun pejabat Dispora yang berani.
Masalah ini menurut KONI tidak akan terjadi jika dari awal semua keperluan Porprov dimasukkan pada APBDP murni. Sehingga para atlet sudah ada dana, dan mereka tinggal fokus latihan.
Untuk kasus ini, Sekda mengaku tidak tahu kenapa anggaran Porprov tidak dialokasikan semua di awal.
Sekadar diketahui, pada APBD 2017 dana Porprov ada Rp4 miliar. Namun pada programnya di Dispora dibagi dalam dua kegiatan umum, persiapan Porprov dan pembinaan prestasi atlet. Sehingga di APBD 2017, persiapan Porprov hanya Rp 2 miliar. (zal/ay/ran)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh, GTPN Surakarta Dikawal Polisi Bersepeda
Redaktur & Reporter : Soetomo