jpnn.com, PAMEKASAN - Seorang bocah bernama GL asal Desa Angsanah Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan, hidup dalam kurungan bekas kandang ayam di belakang rumahnya.
Letak bekas kandang ayam ada di belakang rumah bersebelahan dengan kamar mandi.
BACA JUGA: Tukang Pijit Selamat dari Kerusuhan Wamena, Sempat Sembunyi di Kandang Babi
Cara ini dilakukan karena anak bungsu dari empat bersaudara itu dianggap mengalami gangguan jiwa sejak kecil.
Bahkan sejak umur 4 tahun, GL harus dimasukkan kandang agar tidak merangkak ke mana - mana.
BACA JUGA: Janda dengan Delapan Anak Hidup Miskin Merana di Gubuk Reot
Saat siang hari ibu biasanya datang dan memberinya minum. Menurut sang ibu Latifah, sejak kecil bocah yang sekarang sudah berusia 12 tahun itu menderita sakit jiwa.
"Karena kesulitan untuk menjaga, apalagi kami harus bekerja mencari nafkah maka anak saya masukkan ke dalam kandang," kata Latifah.
BACA JUGA: Ratusan Warga Miskin Tidak Dapat Bantuan PKH, Kok Bisa?
Rumah orang tua GL memang jauh dari layak dan hanya terbuat dari anyaman bambu.
Sesekali tetangga datang untuk memberinya makan, karena orang tua harus bekerja sebagai buruh tani .
"Tiap hari datang ke menemui GL dan memberinya makan," ujar Maryam, salah satu tetangganya. Cara itu dilakukan saat kedua orang tua GL belum datang dari sawah.
Hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah terkait penderitaan GL.
Keluarga miskin tersebut berharap agar GL bisa sembuh dan mendapat perhatian dari pemerintah. (pul/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia