BEIJING - Sebuah pesawat luar angkasa milik China, Shenzhou-9, Minggu (24/6) kemarin berhasil melakukan proses docking dengan stasiun luar angkasa mereka secara manual di orbit. Keberhasilan ini merupakan sebuah pencapaian besar dalam rencana ambisius negeri Tirai Bambu itu dalam membangun sebuah stasiun luar angkasa.
Pesawat ulang-alik Shenzhou-9 berhasil bergabung dengan modul Tiangong-1 seminggu setelah peluncuran misi luar angkasa bersejarah yang pertama kalinya melibatkan seorang astronot wanita China itu. "Docking manual pertama kalinya telah berhasil dilaksanakan dengan normal," kata pusat pengendali misi tersebut dalam sebuah pengumuman yang disiarkan langsung oleh saluran televisi milik pemerintah China.
Proses docking secara manual merupakan salah satu target utama yang ingin dicapai dalam misi Shenzhou-9 itu. Hal ini dikarenakan docking manual merupakan teknik yang sangat penting dalam proses pembangunan stasiun luar angkasa yang ditargetkan China bakal terwujud seluruhnya pada 2020 mendatang.
Hari Senin (18/6) lalu kedua modul sebenarnya sudah bersatu setelah melalui proses docking otomatis. Beberapa jam kemudian, 3 astronot yang mengawaki Shenzhou-9 memasuki modul Tiangong-1 yang tercatat untuk pertama kalinya dalam sejarah misi antariksa China.
Sebelumnya pada Minggu pagi kedua pesawat memisahkan diri untuk mempersiapkan proses docking manual. Namun karena beberapa alasan, proses yang awalnya direncanakan berlangsung tepat tengah hari waktu China (10:00 WIB) terpaksa molor selama 45 menit.
Proses docking manual yang popular disebut "space kiss" ini sangat sulit dilakukan karena dilakukan dalam orbit berkecepatan tinggi, atau tepatnya ribuan kilometer per jam. Proses penyatuan kedua pesawat harus dilakukan dengan sangat lembut untuk menghindari keduanya saling bertabrakan. Rencananya, modul Tiangong-1 hanya akan berada di orbit sampai tahun 2013.(AFP/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Siapkan Uji Terbang Pesawat Tanpa Pilot
Redaktur : Tim Redaksi