Misi Chelsea Koleksi 2 Gelar Eropa

Rabu, 15 Mei 2013 – 21:15 WIB
Pelatih Chelsea, Rafael Benítez bersama skuatnya dalam sesi latihan jelang final Europa Leageu. Getty Images
AMSTERDAM - FC Porto masih tercatat sebagai tim yang pernah memenangi dua ajang Eropa berbeda secara beruntun. Setelah memenangi Piala UEFA paad 2003, Porto yang kala itu ditangani Jose Mourinho melengkapinya dengan Liga Champions pada 2004.

Sejarah itulah yang menjadi misi Chelsea saat ini. The Blues (sebutan Chelsea) yang mengangkat trofi Liga Champions tahun lalu bertekad menyandingkannya dengan trofi Europa League di Amsterdam Arena dini hari nanti. Tentu saja setelah Chelsea mampu mengatasi perlawanan Benfica (siaran langsung SCTV kickoff 01.45 WIB).

"Jika kami juara di Amsterdam, berarti kami pemegang dua gelar Eropa (Europa League dan Liga Champions) dan itu belum pernah dicapai Porto sekalipun (ketika Porto juara Liga Champions pada 26 Mei 2004, Valencia telah memenangi Piala UEFA pada 19 Mei 2004, Red)," kata defender Chelsea David Luiz seperti dilansir Sky Sports.
 
Luiz yang memberi andil besar sukses Chelsea menyingkirkan FC Basel di semifinal kembali digadang bersinar di final. Pemain internasional Brasil itu dianggap sebagai kartu truf The Blues untuk merusak permainan Benfica. Alasannya jelas.
 
Luiz merupakan satu dari empat mantan penggawa Benfica yang menghuni skuad Chelsea saat ini. Tiga nama lainnya adalah gelandang pekerja keras Ramires, full back Paulo Ferreira, serta kiper ketiga Henrique Hilario. Luiz dan Ramires telah memberi andil bagi Chelsea saat mengalahkan mantan klubnya dua kali di perempat final Liga Champions musim lalu.
 
"David Luiz dan Ramires memiliki pengalaman bermain di sepak bola Portugal dan akan banyak membantu saya maupun tim kami. Keduanya mengenal pelatih Benfica (Jorge Jesus), gaya-gayanya, dan ide-idenya. Jujur, mereka memberikan beberapa petunjuk dan detail," papar pelatih Chelsea Rafael Benitez kepada Soccernet.
 
Di sisi lain, Jesus sama sekali tak khawatir dengan bocoran yang akan diberikan Luiz dan Ramires. "Saya justru senang bertemu dengan mantan anak asuh saya karena kami pun tahu bagaimana kelebihan dan kekuarang mereka. Dalam pertandingan seperti final, apapun bisa terjadi," kata pelatih Benfica sejak 2009 itu kepada A Bola.
 
Tak seperti Benitez, Jesus memilih tak akan mengorek informasi dari Nemanja Matic untuk mengetahui plus minus Chelsea. Gelandang bertahan Benfica asal Serbia itu memang pernah menjadi bagian Chelsea (2009-2010). Tapi, pemain 24 tahun tersebut memang lebih sering jadi cadangan dan hanya tiga kali merumput.
 
Dalam kesempatan tersebut, Jesus juga meyangkal kondisi psikis Luisao dkk tengah drop menyusul kekalahan menyakitkan 1-2 dari FC Porto dalam bigmatch Liga Primeira Portugal (12/5). Itu tidak hanya menjadi kekalahan pertama Aguias atau Si Elang " julukan Benfica " di liga.
 
Hasil itu juga membuat Benfica tergusur dari Porto dari puncak klasemen dengan selisih satu angka (74-75) dari 29 laga. Peluang Benfica merebut gelar liga pertamanya sejak 2010 pun terancam karena kompetisi hanya menyisakan satu laga lagi.
 
"Final Europa League akan menjadi momen berat bagi kami setelah kekalahan di liga. Tapi, saya percaya para pemain tetap memiliki keyakinan meraih tiga gelar musim ini (Benfica juga tampil di final Piala Portugal kontra Vitoria Guimaraes, 26/5, Red)," jelas Jesus yang telah mempersembahkan sekali titel liga dan tiga piala domestik untuk Benfica itu. (dns)
 
Head to Head

4/4/2012     Chelsea v Benfica         2-1 (Liga Champions)    
27/3/2012     Benfica v Chelsea        0-1 (Liga Champions)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saran Capello Soal Rasisme

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler