MASIH ingat film Lupus? Film era 80-an yang dibintangi almarhum Ryan Hidayat ini sempat sukses dieranya. Film yang diadaptasi dari novel karya Hilman Hariwijaya ini pun lima kali diangkat ke layar lebar, diantaranya Tangkaplah Daku Kau Kujitak, Mahluk Manis Dalam Bis, Topi Topi Centil, Anak Mami Sudah Besar dan Iih Serem.
Film fiksi remaja ini berkisah kehidupan para remaja yang penuh warna-warni, dari hobi, percintaan, persahabatan, dan keluarga.
Setelah 15 tahun tertidur, film ini kembali diangkat ke layar lebar dengan judul Bangun Lagi Dong Lupus. Hanya saja, film yang diproduksi Ekomando Picture ini tidak sekadar menjual percintaan remaja. Film ini memberikan inspirasi dan tuntunan kepada para remaja untuk melakukan hal-hal yang positif, baik di lingkungan sekolah, di luar lingkungan sekolah dan di rumah.
“Film ini berbeda dengan film sebelumnya. Film ini lebih memberikan alternatif tontonan buat anak muda. Alternatif hero yang bisa memberikan inspiratif. Rasa cinta pada orang lain, orantua dan pertemanan yang kita ramu dalam sebuah drama yang santai,”kata Eko Patrio produser film Bangun Lagi Dong Lupus.
Dengan sutradara Benni Setiawan, pria yang duduk di kursi DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Amanat Nasional melibatkan sejumlah aktor berbakat, diantaranya Acha Spetriasa, Didi Petet, Deddy Mizwar, Ira Maya Sopha, Ira Wibowo dan lainnya.
Untuk pemeran Lupus dan sahabatnya, Eko memilih aktor baru. Mereka dipilih melalui audisi panjang di enam kota, diantaranya Makasar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. “Setelah Ryan Hidayat, mencari pemeran itu susah banget, makanya kami bikin audisi di enam kota,” ceritanya.
Tiga remaja pun terpilih diantaranya Miqdad Addausy, pemuda asal Bandung terpilih untuk memerankan Lupus, Jeremia Christian, pemuda asal Surabaya berperan sebagai Gusur. Dan Mela Austen berperan sebagai adik Lupus, Lulu. “Ini yang terbaik kerena melibatkan ribuan orang. Dan bukan hanya sisi akting yang kita terima, tapi juga dancing dan nyanyi,” katanya.
Meski tidak ‘menjiplak’ novel lupus, Eko tetap melibatkan penulis asli novel Lupus, Hilman Hariwijaya untuk menulis skenario. Dengan harapan keterlibatannya dalam film tersebut bisa menjadi virus baru, sehingga film Bangun Lagi Dong Lupus bisa menjadi film andalan remaja di tahun 2013 seperti film sebelumnya.
“Film bukan sekedar menjual kemolekan, keseksian atau sekedar film remaja dengan beragam percintaan tetapi dalam film ini kami mengenalkan bagaimana remaja mencinta lingkungan,” katanya.
Cerita film Lupus berawal dari kepindahan Lupus ke SMU Merah Putih dan bertemu siswi SMU yang sama, bernama Poppie (Acha Septriasa ) Keduanya terlibat dalam jalinan cinta segitiga, karena Poppie telah memiliki kekasih yaitu Daniel (Kevin Julio ). Lupus tidak peduli soal itu. Dia terus berjuang menjadikan Poppie kekasihnya.
Sebagai sosok gaul, Lupus cepat mendapat teman yang kemudian menjadi sahabatnya, diantaranya Gusur (Jeremiah Christiant) - bergaya seniman sableng, yang bercita-cita punya rumah sangat sederhana buat sang engkong (Didi Petet ). Boim (Alfie Alfandy) playboy cap duren tiga yang tampil berani jelek. Anto (Fabila Mahadira ) si kutu buku dengan segudang cita-cita. Di film ini Poppie bagaikan piala, jadi rebutan Daniel dan Lupus, mereka bersaing berusaha mengambil hati sang pujaan.
Meski demikian, Hilman dan Benny mampu menyuguhkan segala problematikanya dengan cerita yang penuh inspiratif, santai, lucu dengan esensi kebaikan, prestasi dan persahabatan. “Semuanya kita kemas dengan bahasa yang mudah dimengerti. Bahasa anak-anak sekarang dan tidak terkesan menggurui,” tutur Eko.
Tidak hanya penuh inspiratif, film yang membutuhkan waktu satu tahun proses produksi ini jauh dari unsur pornografi. Sebaliknya, mengajak generasi muda menjaga lingkungan. “Saya nggak bisa ngomong film Indonesia nggak berkualitas. Saya memberi pilihan. Di tengah kegalaun para pembuat film. Ini film bisa jagain anak muda. nggak ada tuh Sekwilda. Jangankan itu, mau ciuman saja nggak jadi terus,” jelasnya. (ash)
Film fiksi remaja ini berkisah kehidupan para remaja yang penuh warna-warni, dari hobi, percintaan, persahabatan, dan keluarga.
Setelah 15 tahun tertidur, film ini kembali diangkat ke layar lebar dengan judul Bangun Lagi Dong Lupus. Hanya saja, film yang diproduksi Ekomando Picture ini tidak sekadar menjual percintaan remaja. Film ini memberikan inspirasi dan tuntunan kepada para remaja untuk melakukan hal-hal yang positif, baik di lingkungan sekolah, di luar lingkungan sekolah dan di rumah.
“Film ini berbeda dengan film sebelumnya. Film ini lebih memberikan alternatif tontonan buat anak muda. Alternatif hero yang bisa memberikan inspiratif. Rasa cinta pada orang lain, orantua dan pertemanan yang kita ramu dalam sebuah drama yang santai,”kata Eko Patrio produser film Bangun Lagi Dong Lupus.
Dengan sutradara Benni Setiawan, pria yang duduk di kursi DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Amanat Nasional melibatkan sejumlah aktor berbakat, diantaranya Acha Spetriasa, Didi Petet, Deddy Mizwar, Ira Maya Sopha, Ira Wibowo dan lainnya.
Untuk pemeran Lupus dan sahabatnya, Eko memilih aktor baru. Mereka dipilih melalui audisi panjang di enam kota, diantaranya Makasar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta. “Setelah Ryan Hidayat, mencari pemeran itu susah banget, makanya kami bikin audisi di enam kota,” ceritanya.
Tiga remaja pun terpilih diantaranya Miqdad Addausy, pemuda asal Bandung terpilih untuk memerankan Lupus, Jeremia Christian, pemuda asal Surabaya berperan sebagai Gusur. Dan Mela Austen berperan sebagai adik Lupus, Lulu. “Ini yang terbaik kerena melibatkan ribuan orang. Dan bukan hanya sisi akting yang kita terima, tapi juga dancing dan nyanyi,” katanya.
Meski tidak ‘menjiplak’ novel lupus, Eko tetap melibatkan penulis asli novel Lupus, Hilman Hariwijaya untuk menulis skenario. Dengan harapan keterlibatannya dalam film tersebut bisa menjadi virus baru, sehingga film Bangun Lagi Dong Lupus bisa menjadi film andalan remaja di tahun 2013 seperti film sebelumnya.
“Film bukan sekedar menjual kemolekan, keseksian atau sekedar film remaja dengan beragam percintaan tetapi dalam film ini kami mengenalkan bagaimana remaja mencinta lingkungan,” katanya.
Cerita film Lupus berawal dari kepindahan Lupus ke SMU Merah Putih dan bertemu siswi SMU yang sama, bernama Poppie (Acha Septriasa ) Keduanya terlibat dalam jalinan cinta segitiga, karena Poppie telah memiliki kekasih yaitu Daniel (Kevin Julio ). Lupus tidak peduli soal itu. Dia terus berjuang menjadikan Poppie kekasihnya.
Sebagai sosok gaul, Lupus cepat mendapat teman yang kemudian menjadi sahabatnya, diantaranya Gusur (Jeremiah Christiant) - bergaya seniman sableng, yang bercita-cita punya rumah sangat sederhana buat sang engkong (Didi Petet ). Boim (Alfie Alfandy) playboy cap duren tiga yang tampil berani jelek. Anto (Fabila Mahadira ) si kutu buku dengan segudang cita-cita. Di film ini Poppie bagaikan piala, jadi rebutan Daniel dan Lupus, mereka bersaing berusaha mengambil hati sang pujaan.
Meski demikian, Hilman dan Benny mampu menyuguhkan segala problematikanya dengan cerita yang penuh inspiratif, santai, lucu dengan esensi kebaikan, prestasi dan persahabatan. “Semuanya kita kemas dengan bahasa yang mudah dimengerti. Bahasa anak-anak sekarang dan tidak terkesan menggurui,” tutur Eko.
Tidak hanya penuh inspiratif, film yang membutuhkan waktu satu tahun proses produksi ini jauh dari unsur pornografi. Sebaliknya, mengajak generasi muda menjaga lingkungan. “Saya nggak bisa ngomong film Indonesia nggak berkualitas. Saya memberi pilihan. Di tengah kegalaun para pembuat film. Ini film bisa jagain anak muda. nggak ada tuh Sekwilda. Jangankan itu, mau ciuman saja nggak jadi terus,” jelasnya. (ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluar Penjara, Wesley Snipes jadi Tahanan Rumah
Redaktur : Tim Redaksi