jpnn.com - SURABAYA – Seorang ibu empat anak, Rusdianah ditemukan tewas beberapa hari lalu. Namun sampai saat ini, polisi belum menemukan penyebab meninggalnya Rusdianah. Mereka masih belum bisa memastikan ibu empat anak itu tewas akibat kecelakaan ataukah dijambret.
''Sudah ada teman-teman korban yang kami tanya. Tapi, tetap belum ada petunjuk,'' terang Kanitreskrim Polsek Sukomanunggal AKP Sukoco kepada Jawa Pos kemarin.
Berdasar keterangan yang diperoleh polisi, korban memang menghadiri acara sahur on the road bersama komunitasnya kala itu.
BACA JUGA: Waduh, Ada Rusia Mengamuk, Pukuli dan Cekik Warga Bali
Masalahnya, polisi belum tahu siapa saja teman-teman korban yang tahu persis saat korban pamit pulang. Kepolisian juga belum tahu ketika itu korban pulang sendiri atau bersama teman-temannya.
Sejauh ini, polisi masih membuka semua dugaan yang muncul. Baik kecelakaan, penjambretan, maupun kemungkinan rencana pembunuhan.
Korps seragam cokelat tersebut tidak memungkiri kemungkinan adanya teman korban yang sakit hati. Namun, Sukoco menegaskan, pihaknya tidak akan terburu-buru memastikan hal itu.
Polisi pun sudah meminta keterangan dari suami korban, Kartika Junanto. Sayangnya, saat ditanya siapa saja teman korban yang kenal dengannya, Kartika tidak mengetahuinya.
BACA JUGA: Ditinggal Mudik, Emas 1 Kg Amblas
''Keluarga tidak paham betul korban dekat dengan siapa. Yang jelas, temannya banyak,'' jelas mantan Kanitreskrim Polsek Mulyorejo tersebut.
Kepada Jawa Pos, Kartika mengungkapkan bahwa istrinya pandai bergaul. Sepengetahuannya, Rusdianah tidak pernah punya musuh
''Semua (teman-teman korban) yang datang ke sini terlihat baik. Saya yakin semua suka dengan istri saya,'' tuturnya.
Sosok Rusdianah pun masih menjadi misteri. Polisi perlu menyelidiki latar belakangnya secara mendalam. Di lengan kiri korban, terdapat tato. Selain itu, saat dilakukan evakuasi kali pertama di tempat kejadian perkara (TKP), tercium aroma yang ganjil.
BACA JUGA: Ngeri! Persoalan Asmara, Dikeroyok Tiga Orang, nih Fotonya
"Mulutnya bau alkohol," kata Sukoco. Berdasar temuan itu, wajar kalau polisi mencurigai kemungkinan adanya orang-orang yang tidak suka dengan korban.
Saksi pertama yang menemukan korban tergeletak di jalan rencananya juga kembali dipanggil. Saksi yang bernama Jainal Abidin tersebut menyatakan sedang melintas di Simo Jawar saat tiba-tiba ada tubuh yang tergeletak di tengah jalan. Dia lalu meminta bantuan warga untuk menolong korban. Pada 3-4 menit berselang, warga mulai mengerumuni TKP.
Berdasar pantauan Jawa Pos di sekitar Simo Jawar, memang tidak banyak orang yang melihatnya. Ma'ruf, warga sekitar, mengaku mendengar adanya korban jambret.
''Kalau kata orang-orang sini memang dijambret, tetapi itu omongan-omongan saja, nggak tahu siapa yang melihat langsung,'' ujarnya
. Di dekat lokasi, juga tidak ada CCTV yang menyorot ke jalan. Kondisi jalan di sana pun bergelombang tidak rata. Beberapa meter sebelum sepeda motor korban terjatuh, ada gundukan jalan yang lumayan tinggi. Karena itu, semua kemungkinan masih bisa terjadi. Sukoco mengimbau agar warga tidak takut untuk melapor bila memang melihat peristiwa itu.
''Datang saja karena akan membantu penyelidikan kami,'' ucapnya.
Rusdianah ditemukan tergeletak di Simo Jawar pada Minggu dini hari (26/6). Dia diduga menjadi korban penjambretan. Awalnya, polisi tidak menemukan identitasnya. Korban mengembuskan nafas terakhir setelah mengalami pendarahan di kepala belakang dan lambung. (did/c20/git/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duel Maut! Berdarah-darah, Gara-gara Istri Dibawa Kabur?
Redaktur : Tim Redaksi