Misteri Makam Keramat di Kampung Pulo, Warga Percaya yang Menggusur Bakal Kualat

Sabtu, 22 Agustus 2015 – 07:32 WIB
Makam keramat KH Kosim yang terletak di Kampung Pulo. FOTO: Adil/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Sebuah makam tua yang dianggap keramat oleh warga wilayah Kampung Pulo, Jakarta Timur terancam digusur. Tempat bersenayamnya jasad KH Kosim bin Haji Tohir itu berada di dalam area yang terkena program normalisasi kali Ciliwung besutan Gubernur Basuki T Purnama.

Menurut warga, KH Kosim adalah seorang pemuka agama besar yang juga salah satu penduduk pertama di wilayah Kampung Pulo. Karena itu lah makamnnya sangat dihormati.

BACA JUGA: MISTIS! Ini Nasib Backhoe jika Berani Senggol Makam Keramat Kampung Pulo

"Dia bisa dibilang yang pertama di sini, orang Betawi asli," kata Rudi, warga Kampung Pulo kepada JPNN di lokasi makam, Jumat (21/8) malam.

Makam ini terletak dalam sebuah bangunan sederhana di pinggiran Kampung Pulo. Tepatnya di wilayah RT 09 RT RW 02, hanya sekitar 30 meter dari bibir Ciliwung. Di sekeliling bangunan berhimpitan rumah penduduk. Karena itu, untuk mencapai makam harus melewati gang-gang sempit terlebih dahulu.

BACA JUGA: Misteri Makam Keramat di Kampung Pulo, siapa KH Kosim?

Di batu nisan KH Kosim tertulis bahwa empunya makam lahir pada tahun 1857 dan wafat tahun 1947 di Kampung Pulo. Kondisi makam itu masih sangat terawat, meski cat tembok bangunan yang menaunginya banyak yang terkelupas.

"Memang masih dirawat sama orang-orang sini karena beliau orang alim," tutur Rudi.

BACA JUGA: Ketua DPRD DKI: Hidup di Rusun Lebih Layak

Masih menurut Rudi, di malam-malam tertentu makam itu kerap didatangi peziarah. Tidak hanya warga Kampung Pulo, peziarah juga datang dari berbagai wilayah di Jakarta.

Anehnya, warga setempat sebenarnya tidak tahu banyak tentang kisah hidup KH Kosim. Selain karena sang kiai sudah meninggal dunia 68 tahun yang lalu, saat ini keturunannya juga tidak ada lagi di Kampung Pulo.

Tidak ada juga kisah-kisah mistis yang biasanya diasosiasikan dengan sebuah tempat berstatus keramat. "Saya tinggal di sini gak pernah ngalamin apa-apa," ujar Rudi yang rumahnya hanya berjarak sekitar 10 meter dari makam.

Meski begitu, pria yang mengaku sudah 37 tahun tinggal di Kampung Pulo ini tetap tidak setuju makam tersebut digusur. Dia bahkan percaya mereka yang nekat menggusur makam bakal kualat.

"Rumah tempat bekas pengajian di RT 11 aja tadi gak bisa dirobohin. Backhoe pas mau nempel mati mulu. Itu baru rumah bekas pengajian gimana ini (makam keramat), bisa kebalik itu backhoe," kisahnya dengan logat Betawi yang kental.

Lebih lanjut ditegaskannya, tidak ada warga Kampung Pulo yang setuju makam itu digusur. Bahkan mereka percaya bagi siapaun yang menggusur makam itu akan kualat. Karenanya dia berharap pemerintah daerah bisa mempertimbangkan nilai situs tersebut bagi warga setempat.

"Kalau rumah (digusur) pasrah, kalau ini kalau bisa jangan. Kalau rumah kita gak ada yang ngunjungin, ini ada yang ngunjungin, ada barokahnya. Kita minta kalau bisa jangan," pungkasnya.

Rencananya, rumah-rumah di sekitar makam KH Kosim akan dirubuhkan hari Sabtu (22/8). Namun, Gubernur Basuki T Purnama sudah mengatakan bahwa makam keramat di Kampung Pulo akan tetap dipertahankan. Apakah janji itu akan ditepati? (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan DPRD DKI Minta KPK Tindaklanjuti Laporan Soal Ahok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler