jpnn.com - MATARAM - Irfan Suryadiata, kuasa hukum artis Reza Artamevia, Gatot Brajamusti dan kawan-kawan, menduga ada keganjilan sebelum proses penangkapan terhadap enam kliennya itu.
Sehari sebelum dilakukan penggrebekan di kamar 1100 Hotel Golden Tulip, Sabtu (27/8), Gatot Brajamusti, Dewi Aminah, Reza Artamevia, Richard Nyoto, Yuti, dan Devina, memesan minuman.
BACA JUGA: Mengamuk di Tahanan, Kepala Dibentur-benturkan ke Tembok, Tewas
Namun, pesanan yang datang saat itu bertambah. Terdapat satu minuman tambahan yang berwarna hijau.
Meski merasa aneh karena minuman pesanan mereka lebih dari satu, keenam kliennya tetap meminumnya.
BACA JUGA: Nakal Ya! Kecil-Kecil Jualan Pil Koplo
”Sempat curiga, tapi akhirnya diminum semuanya secara bersama-sama,” ungkap Irfan.
Setelah peristiwa tersebut, terjadi penggerebekan polisi di kamar yang ditinggali Gatot.
BACA JUGA: Waduh...Restoran Mie Ini Pakai Bahan Baku Kedaluwarsa
Di dalamnya petugas menemukan barang bukti sabu yang diduga dimiliki Gatot dan Dewi Aminah.
Selain itu, saat dilakukan tes urine, keenam orang tersebut dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba.
”Itu anehnya. Kami sudah tanya secara mendalam kepada klien kami, tidak ada yang pernah merasa menggunakan narkotika, tapi kok bisa hasil pemeriksaan positif. Apalagi, saat itu di dalam kamar tidak ada pesta sabu,” ungkapnya.
Irfan melanjutkan, masalah minuman tersebut sempat dipersoalkan tim kuasa hukum. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi dari kepolisian.
”Kita memang tidak bisa membuktikan apakah minuman itu mengandung narkotika atau tidak, tapi aneh saja sehari setelahnya langsung ada penggerebekan,” kata dia.
Karena itu, Irfan meminta kepolisian untuk melakukan pengecekan terkait hal tersebut.
Untuk memastikan kebenaran apakah penggerebakan tersebut merupakan skenario penjebakan atau tidak.
Sementara itu, Richard Nyoto dan Yuti, akhirnya mendatangi kantor BNNP NTB, kemarin (6/9).
Kedatangan keduanya untuk menjalankan rehabilitasi sesi pertama. Sama halnya seperti Reza Artamevia dan Devina, keduanya menjalani sesi konseling dan tes urine.
”Tes urine saja, sama seperti yang lainnya,” kata Richard dengan terburu-buru memasuki mobil usai menjalani sesi konseling sekitar pukul 13.00 Wita, kemarin (6/9). (dit/r2/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cabuli Enam Anak, Pembimbing Rohani Dihukum 15 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi