jpnn.com - JAKARTA - Tampil dengan sikap sempurna, berbaris dengan rapi dan menjalankan instruksi komandan upacara dengan kompak menjadi keharusan dalam Upacara HUT RI di Istana Negara.
Untuk mencapai kesempurnaan dengan hanya mengandalkan kemampuan pasukan, tentu tidak cukup. Instrumen pendukung untuk menciptakan kerapian itu juga telah disiapkan.
BACA JUGA: Baca Nih! Daftar Lengkap Tragedi Kecelakaan Penerbangan di Papua
Salah satu yang mungkin tak pernah terpikirkan oleh masyarakat adalah adanya tetenger atau tanda. Tanda itu ada di setiap posisi dan lajur yang akan digunakan untuk menempatkan pasukan.
Asop Kogartap I Jakarta Kolonel Inf Joko Slamet menyebutkan bahwa lapangan upacara di Istana, sudah diatur sedemikian rupa.
BACA JUGA: HEBOH! Trigana Air itu Dikabarkan Mengangkut Uang Tunai Rp 6 Miliar
"Nanti di setiap lajur yang harus dilewati, dan juga tempat pasukan, baik Paskibraka ataupun pasukan lainnya, sudah ada tandanya. Nanti dikasih paku payung, di atasnya ada warnanya," terang lelaki asal Madiun tersebut.
"Contohnya kalau Angkatan darat, posisinya nanti ada paku payung warna merah ya disitu, nanti yang angkatan laut pakunya warna beda, posisi Paskibraka, terus jalurnya juga begitu. Jadi sudah kelihatan. Kalau pas, ya lurus rapi. Tapi orangnya juga harus terlatih," imbuh Joko.
BACA JUGA: Sang Pengadang Moge: Tak Seharusnya Voorijder Mengawal Rombongan Nggak Penting Ini!
Itu menurut lelaki yang bertanggung jawab memantau pelaksanaan kegiatan, memang menjadi usaha menyempurnakan upacara. Tanda-tanda yang ada di istana dan hanya bisa dilihat oleh pasukan upacara dan Paskibraka, memang sengaja dibuat.
"Kami tahu ini prajurit yang terbaik. Tapi kami jug harus antisipasi adanya kesalahan. Karena manusia tak menutup berbuat salah, itu harus ditekan seminimal mungkin. Itu salahh satu kiatnya," terang dia. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heroik Menghadang Konvoi Puluhan Moge, Inilah Pengakuan Elanto
Redaktur : Tim Redaksi