Misteri Penyebab Ambruknya Jembatan

Petaka Kabel Putus

Senin, 28 November 2011 – 06:28 WIB
Foto: Kaltim Post/JPNN

TENGGARONG–Penyebab tragedi Jembatan Kartanegara di Tenggarong masih tanda tanyaBeberapa kemungkinan merebak

BACA JUGA: Lima Mobil Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang

Selama dua hari ini, Kaltim Post menelusuri apa yang silap dari konstruksi Golden Gate-nya Kalimantan itu.

Ini bermula pada Februari 2011 ketika Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari mendapat kabar bergesernya jembatan sejauh 15 sentimeter
Di Pendopo Odah Etam --rumah dinas bupati Kukar, perihal tersebut disampaikan tukang listrik Bupati yang sedang memperbaiki lampu pendopo

BACA JUGA: Imigrasi Batam Usir 130 WNA

Tukang listrik itu, menurut keterangan Rita pada Minggu (27/11) dini hari, juga bekerja sebagai pengganti lampu jembatan


“Saya tahunya begitu,” terang Rita yang masih terlihat lelah karena baru datang dari Jakarta

BACA JUGA: BPPT Diminta Audit Teknologi Jembatan

Bupati yang sedianya menghadiri pernikahan anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung ke Tenggarong begitu mendengar kabar runtuhnya jembatan.

Ketika memasuki Pekan Nasional Petani Kontak Petani Nelayan Andalan Ke-13 di Tenggarong pada Juni 2011, Bupati meminta kondisi jembatan dicek lagiHasilnya mengejutkanRangka jembatan sepanjang 710 meter itu (bentang tengah dan pinggir) turun beberapa sentimeterKabel penyangga jembatan gantung yang menjadi kekuatan utama konstruksi juga diketahui longgar

Tak lama, APBD Kukar mengalokasikan Rp 3 miliar untuk perbaikanPemenang lelang adalah PT Bukaka Teknik Utama sebagai kontraktor pelaksana didampingi konsultan pengawas PT AristaPekerjaan pun dimulai November 2011.

Tugas kontraktor yaitu menaikkan lantai badan jalan dan mengencangkan kabel penyangganyaInformasi ini diperoleh ketika Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono tiba di lokasi musibah, Minggu (27/11) dini hari sekitar pukul 02.15 Wita.

Kepada Menteri PU, Kepala Dinas PU Kukar Didi Ramyadi didampingi stafnya menjelaskan, kegiatan perbaikan sejak beberapa hari lalu berupa pemeliharaan jembatanDari penjelasan pejabat pelaksana teknis kegiatan kepadanya, kontraktor harus menyetel ulang baut-baut jembatan supaya sesuai dengan ketegangan kabelJembatan Kartanegara memiliki dua kabel utama di kiri kanannyaKabel utama itu menjadi tempat bergantung 38 kabel penyangga berbahan baja (di kiri kanan 19 buah) yang mengikat bentang jembatan.

Menurut Didi, sebelum didongkrak, kontraktor harus menyetel peralatan terlebih dahuluSelama penyetelan, kabel-kabel jembatan tidak dikendurkan dan baut-bautnya belum diganti“Masih di-setting untuk mengukur kemampuan kabelnyaKalau sudah dinaikkan baru lalu lintas ditutupBegitu prosedurnya,” terang dia.

Kabel penyangga yang diujicoba kekuatannya adalah di bagian tengah yang paling besar menanggung bobot jembatanKeterangan ini persis sama dengan yang disampaikan saksi mataAntrean kendaraan sesaat sebelum jembatan runtuh karena ada perbaikan di tengah jembatanWaktu itu, sebagian jalur jembatan menjadi satu arah.

Keterangan tersebut menjadi masukan Menteri PU yang mengirimkan tim pada Minggu siang untuk menyelidiki penyebab runtuhnya jembatan“Hingga malam ini, saya belum bisa memberi kesimpulanIni kejadian langka dan sejarah dalam dunia konstruksi di IndonesiaBaru kali ini jembatan sebesar di Kukar runtuhKami akan menyelidikinya,” janji Djoko Kirmanto.

Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan, pihaknya terus menyelidiki adanya unsur kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia“Kami sudah menurunkan sebelas orang dari Bareskrim, enam dari PuslabforKami belum bisa menyimpulkan penyebabnya tetapi ini harus diungkap,” ungkapnya, di lokasi kejadian

Sejak semalam, sudah tujuh orang diperiksaMereka dari unsur pekerja, staf Dinas PU Kukar, dan beberapa saksi mataSejauh ini, kepolisian masih menunggu evakuasi untuk mengumpulkan bukti-bukti“Evakuasi masih terkendala secara teknisJika perlu, bukti-bukti yang di dalam sungai diambil untuk penyelidikan,” tegas Kabareskrim.

Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono menegaskan, harus ada langkah-langkah darurat agar kegiatan ekonomi dan aktivitas masyarakat tidak terganggu“Membuat pelabuhan penyeberangan supaya anak-anak yang sekolah dan arus barang tetap lancar,” tuturnya.

Sejumlah Temuan

Beberapa insinyur sipil berjalan menuju bentang pendek (di sisi Tenggarong) Jembatan Kartanegara, pada Senin siang yang terik, kemarinDipimpin Iwan Zarkarsih, kasubdit Teknik Jembatan, Ditjen Bina Marga, Kementerian PU, tim menemukan penggantung kabel penyangga jembatan menancap di tanah, sekitar lima meter dari fondasi jembatanKaltim Post sempat mengikuti pemeriksaan oleh tim ini.

Penggantung (hanger) kabel penyangga ini panjangnya satu meter, berbahan baja, dan memiliki berat sepuluh kilogramSejumlah anggota tim menduga, penggantung yang berfungsi sebagai pengait kabel penyangga pada kabel utama tak mampu menahan bebanSebab, mur yang menempel di penggantung ditemukan patah.

Tim kemudian menyaksikan, dua kabel utama tidak ada yang putusKetika naik ke bentang pendekat jembatan, beberapa kabel utama bagian kanan terlepas dari tempatnyaBahkan, rumah kabel baja itu rusakDiduga kuat, kabel utama sebelah kanan bergetar sangat hebat ketika kejadian.

Di sepanjang kabel utama itu juga tidak satu pun kabel yang mengangkat jembatan tersisaSemuanya ikut tenggelam bersama bentang panjangUntuk bentang pendekat (di kedua bagian pinggir), kabel penyangga berserakan di tanah“Kemungkinan besar kabel-kabelnya yang putusSementara kabel ini adalah kekuatan utama konstruksi,” sebut Iwan kepada anggota timnya

Apa yang menyebabkan kabel dan hanger-nya itu tak kuat menahan bentang jembatan, masih diselidiki“Belum tentu spesifikasi kabel dan penggantungnya yang tidak sesuaiBisa jadi ada faktor-faktor lainIni yang harus diketahui berikutnya,” tutur seorang anggota tim.

Dalam diskusi di dalam tim, diduga beberapa kabel yang putus pada awal kejadianSecara teknis bisa dijelaskan, putusnya satu dari 38 kabel penyangga dapat memberikan efek domino pada kabel lainnya; beban tambahanKelebihan tegangan, satu per satu kabel ikut putus.

Sejumlah saksi mata yang ditemui Kaltim Post menguatkan skenario ituJohan Kusuma (22), warga Teluk Dalam, Tenggarong Seberang yang tinggal sekitar 200 meter dari jembatan mengaku, mendengar suara kabel putusKemudian diikuti dentuman mahadahasyat saat badan jalan berikut rangka jembatan menghantam permukaan Sungai Mahakam.

Namun demikian, penyebab mengapa kabel penyangga berikut penggantungnya itu putus dari kabel utama masih misteriBegitupun pengaruh kegiatan perbaikan jembatan beberapa hari ini

Baru 10 Tahun

Sebelum Kutai dimekarkan menjadi tiga kabupaten (Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kutai Timur), jembatan ini sudah dicanangkan pembangunannyaBupati Kutai HAM Sulaiman memulai pembangunan jembatan yang saat itu memerlukan biaya Rp 190 miliar.

Keterangan yang dihimpun, perlu waktu lama membangun fondasi, memasang pylon yang tingginya sekira 63 meter, serta jalinan kabel utama dan penyanggaApalagi, jembatan ini dibangun dengan teknologi tinggi.

Baru enam tahun kemudian pada masa Bupati Syaukani Hasan Rais, jembatan ini kelarPembangunannya lalu diiringi jalan pendekat serta jalan dua jalur cor beton menuju SamarindaBerkat itu, perjalanan Samarinda-Tenggarong yang sebelumnya lebih satu jam setengah via Loa Kulu tinggal menjadi 40 menit

Selama sepuluh tahun, jembatan ini mendapat tiga kali perbaikan (selengkapnya, silakan lihat infografis)Pada perbaikan ketiga yakni mendongkrak dan mengencangkan kabel jembatan, petaka itu tibaPetaka 30 detik di sore 26 November 2011(fel)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibangun Pelabuhan di Dekat Jembatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler