Misteri Rentetan Pembacokan Beruntun, Aksi Balas Dendam Tanpa Akhir

Senin, 30 November 2015 – 08:45 WIB
Ilustrasi. Foto: Dokumen

jpnn.com - MALANG - Peristiwa berdarah terjadi di Pasar Gadang, Kecamatan Sukun, Kota Malang, kemarin (29/11). Seorang tukang parkir dibacok enam orang sekaligus. Dua hari sebelumnya terjadi peristiwa serupa dengan korban berbeda. Diperkirakan, kejadian tersebut berkaitan. Diduga kuat, kejadian kedua merupakan aksi balas dendam atas pembacokan pertama. Motif pembacokan diperkirakan adalah memperebutkan lahan parkir di ruko sebelah timur pasar, Jalan Satsuit Tubun. 

Peristiwa pertama terjadi Jumat (26/11). Korban bernama Fauzan, 43. Ketika itu warga Jalan Gadang XXI tersebut dibacok tiga orang. Salah seorang pelaku yang dia kenal adalah Syaiful Rahman.

BACA JUGA: Sudah Pernah Masuk Penjara, Kok Nggak Kapok Maling, Ya Gitu Deh

Saat itu Fauzan menurunkan barang dari atas mobil. Dia bersama anak dan istrinya. Rahman lalu datang. Mereka pun cekcok. Karena takut terjadi sesuatu pada anak-istrinya tersebut, dia lalu meminta keduanya segera pergi. Farida (istri Fauzan) kemudian mengajak anaknya masuk ke toko.

Ketika keluar toko, dia melihat suaminya tergeletak tak berdaya bersimbah darah karena dibacok dengan celurit serta pisau. Fauzan pun dibawa ke RS Saiful Anwar Malang. 

BACA JUGA: Peringati HMPI, NTT Tanam 3 Juta Pohon

Esoknya, Syaiful Rahman yang menyerahkan diri ke Polsek Sukun. Setelah adanya penahanan tersebut, diperkirakan perkelahian mulai mereda. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Salah seorang kerabat Rahman dibantai beberapa orang tak dikenal.

Saudara Rahman yang menjadi korban penganiayaan itu adalah M. Shodiq, 40. Dari alamat KTP yang tertera, dia tinggal di Jalan Gadang XXI juga. Sedangkan asalnya adalah Sampang, Madura. Saat itu Shodiq duduk-duduk di depan Alfamart. Dikabarkan, dia adalah penguasa wilayah parkir di ruko tersebut. Namun, untuk penjaga parkirnya, dia menggunakan tenaga orang lain.

BACA JUGA: Besok, Anggita Sari jadi Saksi Sidang Kasus Prostitusi Online

Kemarin pagi, pukul 08.55, Shodiq yang sedang duduk sendirian dihampiri enam pria. Mereka datang dengan menggunakan dua mobil, yaitu CR-V putih bernopol B 1193 FJA dan Innova silver L 1706 RS. Dari rekaman CCTV, saat itu yang pertama masuk adalah CR-V, disusul Innova di belakangnya. Tidak lama kemudian, turun enam pria yang masing-masing membawa senjata tajam. 

Yang turun pertama adalah seorang pria dari CR-V. Pria tersebut menggunakan pakaian cokelat, berkopiah hitam, dan membawa parang. Dia lalu menghunuskan parang itu ke Shodiq yang sempat melawan. Dia melemparkan kursi ke orang tersebut. Namun, lemparan itu meleset dan tidak sampai mengenai si penyerang.

Setelah melemparkan kursi itu, Shodiq kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Ketika itulah dia beramai-ramai dibacok dengan senjata tajam. Tanpa ampun, enam pria tersebut secara bergiliran menyabetkan senjata. Ketika itu Shodiq sempat bangkit dan melarikan diri ke dalam Game Online Fun Zone. Kebetulan, saat itu perhatian enam pelaku teralihkan oleh seorang pengguna jalan yang mencoba melerai mereka.

Namun, ketika hendak melerai, pengguna jalan yang mengenakan kaus putih tersebut malah hendak dibacok. Pria itu pun akhirnya urung melerai perkelahian yang tidak seimbang tersebut. Dia kabur sekencang-kencangnya dengan menyeberang jalan.

Iwan Hermanto, penjaga tempat permainan online, mengaku tak tahu peristiwa pembacokan itu. "Tahunya Pak Shodiq masuk ke dalam dan langsung terjatuh," ujarnya. Iwan lalu berlari ke pos polisi di dekat traffic light. "Di situ saya bilang ke polisi ada orang yang dibacok. Habis itu Pak Shodiq dimasukkan ke mikrolet. Dia dibawa ke Rumah Sakit Panti Nirmala," terangnya. (zuk/abm/c9/any/jon/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga! Begini Wajah Nissan Evalia Setelah Dicium Espass


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler