jpnn.com - MALANG - Mayat Savira Rizki Aulia Permatasari yang ditemukan di Sungai Paras, Dusun Paras, Desa Mulyorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, pada 12 November 2022 masih menyisakan misteri.
Hingga kini, sebab kematian remaja berusia 20 tahun itu belum terungkap.
BACA JUGA: Prarekonstruksi Pembunuhan Romli: Empat Pelaku Jalani 9 Adegan, Sadis Banget
Ayah korban, Jumai (45), mengaku sangat kaget ketika mendengar kabar soal mayat yang ditemukan itu adalah putrinya.
Warga Jalan Indrokilo Selatan, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang itu mengaku nyaris tidak percaya bahwa anaknya meninggal secara mengenaskan.
BACA JUGA: Kasus 4 Mayat di Perumahan Citra 1 Kalideres, Kombes Hengki Ungkap Ada Barang Hilang
"Sebelum ditemukan, saya dengan kakaknya mencari (Safira)," ucap Jumai, Selasa (15/11).
Pria paruh baya itu merasakan keanehan sebelum Safira pergi untuk selama-lamanya. Jumai menuturkan Safira pamit berangkat kerja pada pada Senin, 7 November 2022.
BACA JUGA: AKP Syafri Sebut Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan pada 4 Jenazah
Saat itu Safira tidak menggunakan sepeda motor maupun ponselnya ke tempat kerja. “Jadi, Safira dijemput orang," tutur Jumai.
Namun, Jumai tidak mengetahui atau mengenal penjemput putrinya. Menurut dia, Safira memang pribadi yang tertutup, apalagi mengenai privasi.
Safira meninggalkan rumah pada pukul pukul 07.00 WIB. Hingga hari selanjutnya, Safira tidak bisa dihubungi lagi.
Hal itu membuat Jumai gelisah. "Saya sempat lapor ke polisi, tetapi lama tidak ada kabar," katanya.
Lima hari kemudian, Jumai menerima kabar tentang kematian Safira. Ada teman kakak Safira yang mengabari Jumai bahwa putrinya ditemukan tidak bernyawa lagi di Sungai Paras.
Meski demikian, Jumai takut mengungkapkan dugaan penyebab kematian putrinya. Oleh karena itu, dia memilih menunggu kabar dari kepolisian.
"Saya serbatakut mengungkapkan perkiraan (sebab) kematian Safira," ucapnya.
Safira bekerja di salah satu pabrik rokok elektrik di Kabupaten Malang. Sesama pekerja di pabrik tersebut, AM (30), mengungkapkan ada lelaki yang sering menjemput Safira.
“Kabarnya korban ini memiliki pacar, sering dijemput oleh lelaki ketika di depan pabrik,” tutur pekerja yang tidak mau nama lengkapnya diberitakan itu.
AM menuturkan Safira sempat izin tidak masuk kerja. “Sampai hari dikabarkan meninggal yang bersangkutan tidak ada kabar," katanya.
Kapolsek Lawang AKP Purnowo mengatakan kematian Safira masih dalam penyelidikan. Perwira pertama Polri itu pun belum bisa berbicara banyak soal kasus itu.
“Korban Safira masih diautopsi. Kami menunggu hasilnya,” kata AKP Purnowo. (Mcr26/JPNN.com)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Ridho Abdullah Akbar