Mitsubishi Jadikan Indonesia Basis Produksi

Jumat, 11 Agustus 2017 – 01:28 WIB
Ilustrasi Mitsubishi. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Mitsubishi Motor Corporation (MMC) menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar Asia.

Pabrikan tiga berlian itu berencana mulai ekspor pada Februari tahun depan.

BACA JUGA: Anak Usaha Mandiri Incar Rp 258 Miliar di GIIAS

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menyatakan, mobil yang akan diekspor itu diluncurkan dalam Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) 2017, Kamis (10/8).

Mobil serbaguna (multi-purpose vehicle) tersebut santer dikabarkan bernama Mitsubishi Expander. 

BACA JUGA: Manjakan Konsumen, Mitsubishi Sediakan Bengkel One Stop Service

Mitsubishi memang sempat membeberkan rencana ekspor tersebut.

Tahun ini, Mitsubishi berencana memproduksi 80 ribu unit Expander.

BACA JUGA: Mercedez-Benz Boyong 19 Jagoan di GIIAS 2017

Sebanyak 20 ribu unit di antaranya akan diekspor ke sejumlah negara di Asia. Sisanya ditujukan untuk pasar domestik.

Director of Sales and Marketing Division Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Irwan Kuncoro menjelaskan, pabrik Mitsubishi di Cikarang berkapasitas 160 ribu unit per tahun.

Pada April 2017 hingga Maret 2018, Mitsubishi Motors mencanangkan target penjualan 91 ribu unit.

Selain menyatakan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, CEO Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko menegaskan kesiapannya berinvestasi membangun pabrik kendaraan roda empat dengan emisi rendah di Indonesia.

 ”Karena mereka sudah memproduksi, baik kendaraan listrik maupun hibrida,” ujar Putu.

Kepada Menperin Airlangga Hartarto, Mitsubishi meminta insentif fiskal dari pemerintah sebagai syarat untuk berinvestasi di kendaraan rendah emisi.

 Karena itu, Airlangga menjanjikan penyempurnaan pajak kendaraan roda empat dengan mempertimbangkan tingkat emisi yang dihasilkan.

Nanti semakin rendah emisi gas buang sebuah kendaraan, pajak kendaraan juga akan semakin rendah.

”Industri otomotif memang bergantung dua hal. Keberpihakan pemerintah dan volume. Maka, kami kaji lagi struktur pajaknya,” jelas Putu. (agf/c6/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jagoan Terbaru Mitsubishi Gabungkan MPV dan SUV, Harga Rp 189 Juta


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Mitsubishi   GIIAS  

Terpopuler