MK Muluskan Jalan Gibran, CSIIS Prediksi Akan Ada Perang Sedarah

Senin, 16 Oktober 2023 – 23:35 WIB
Suasana sidang putusan gugatan uji materi batas usia minimal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu di Gedung MK, Jakarta, Senin (16/10). Mahkamah Konstitusi (MK) menolak syarat usia capres-cawapres diturunkan menjadi 35 tahun. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Ekskutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menyatakan saat ini publik tengah menunggu respons PDI Perjuangan pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal itu setelah MK menolak gugatan batas usia Capres-cawapres, tetapi memberi ruang bagi kepala daerah untuk ikut kontestasi pilpres. 

BACA JUGA: Di Tengah Sidang Batas Usia di MK, Megawati Resmikan Sejumlah Fasilitas Penting PDIP

"Putusan ini tampaknya sengaja dibikin untuk melempangkan jalan bagi sang putra mahkota; Gibran Rakabuming Raka. Tampaknya deklarasi pasangan Prabowo Gibran segera dilakukan," kata Sholeh dalam keterangannya, Senin (16/10).

Dia menyebutkan peristiwa politik itu bisa memprovokasi PDIP dan menaikkan speedometer politik menjadi kencang.

BACA JUGA: Megawati Minta Kader PDIP Konsekuen dan Jangan Melirik Kesempatan Berpindah Partai

Menurutnya, sejumlah hal bisa terjadi demi merespons peristiwa itu. 

"Pertama, tampaknya PDIP lewat 'dewan kolonel' tengah menggerakkan kawan koalisi tradisionalnya PKB untuk ikut proyek politik ini (pemakzulan)," lanjutnya.

BACA JUGA: Megawati Mengingatkan Kader PDIP Tentang Loyalitas, Lalu Sebut Dua Politikus Senior

Dia juga menyebutkan PKB bisa saja mengajak juga PKS dan NasDem masuk dalam barisan ini. 

"Ketiga, tetapi bisa juga justru sebaliknya. PKB dan PKS dipaksa oleh Surya Paloh untuk tidak menggangu Jokowi agar pencalonan AMIN, 'aman'. Karena kabarnya pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi di istana Jumat malam lalu secara khusus membahas itu," tutur Sholeh.

Dia juga menilai bisa saja "perang sedarah" PDIP-Jokowi yang merembet ke Koalisi Gerindra pimpinan Prabowo dimanfaatkan secara cerdik oleh pasangan Amin.

"Pasangan AMIN selayaknya lebih agresif 'menjual diri' dan memasarkan tawaran-tawaran perubahannya kepada 'bandar' dan konstituen, termasuk lembaga survei," tuturnya.

"Kemungkinan terakhir, kita akan melihat apakah ada mukjizat bagi Wapres Ma'ruf Amin untuk naik kelas menggusur Jokowi? Bola salju putusan MK kini berada di Senayan serta di tangan ketua-ketua umum partai," pungkas Sholeh. (mcr8/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler