TANAHDATAR--Satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) Tanahdatar meledak saat memadamkan api satu unit tangki Pertamini di Jorong Padang Datar, Nagarin Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas Tanahdatar, Senin (7/5) sekitar pukul 18.30 WIB. Sebanyak 54 orang mengalami luka bakar.
Lima orang di antaranya mengalami luka bakar serius, saat ini dirawat di RS Achmad Muchtar Bukittinggi. Sedangkan 49 orang lainnya masih ditangani di RS M Hanafiah Batusangkar.
Kapolres Tanahdatar, AKBP Teguh Trisasongko yang dihubungi Padang Ekspres (Grup JPNN) tadi malam, mengatakan kejadian berawal ketika pukul 18.30 WIB saat pemilik Pertamini, Gusmeri, 41 mengisi bensin ke dalam tangki Pertamini. Saat sedang mengisi bensin tersebut, anak Gusmeri datang membawa lilin yang sedang menyala. Bensin pun menyambar api tersebut. Akibatnya, Pertamini terbakar.
Mobil pemadam kebakaran kemudian meluncur ke lokasi dan melakukan pemadaman dengan menyemprot tangki minyak yang sudah terlanjur berisi bensin tersebut. Ratusan warga berbondong-bondong menonton aparat Damkar, memadamkan api. Warga berlindung di balik mobil pemadam kebakaran, karena mengira berlindung di balik mobil damkar, lebih aman.
“Karena kondisi lokasi kebakaran berada di ketinggian, menyebabkan bensin ikut mengalir bersama air saat disemprot mobil Damkar dari bawah. Saat itu, mesin mobil damkar masih hidup. Begitu aliran bensin sampai di bawah mobil damkar, tiba-tiba mobil meledak dan menyambar warga yang menonton,” ujar Teguh.
“Saat ini saya sedang di lokasi untuk evakuasi korban. Keadaan sudah terkendali,” ujar mantan Kapolres Kepulauan Mentawai ini. (a)
Kronologis:
-Senin (7/5) sekitar pukul 18.30 WIB, pemilik Pertamini, Gusmeri, 41 mengisi bensin ke dalam tangki Pertamini.
-Saat sedang mengisi bensin tersebut, anak Gusmeri datang membawa lilin yang sedang menyala.
-Bensin pun menyambar api tersebut. Akibatnya, Pertamini terbakar.
-Mobil pemadam kebakaran kemudian meluncur ke lokasi dan melakukan pemadaman dengan menyemprot tangki minyak yang sudah terlanjur berisi bensin tersebut.
-Ratusan warga berbondong-bondong menonton aparat Damkar, memadamkan api. Warga berlindung di balik mobil pemadam kebakaran, karena mengira berlindung di balik mobil damkar, lebih aman.
-Karena kondisi lokasi kebakaran berada di ketinggian, menyebabkan bensin ikut mengalir bersama air saat disemprot mobil Damkar dari bawah.
-Saat itu, mesin mobil damkar masih hidup. Begitu aliran bensin sampai di bawah mobil damkar, tiba-tiba mobil meledak dan menyambar warga yang menonton.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengangguran di Papua Barat Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi