Mobil Listrik Bakal Dipakai di KTT G20, Pengamat Transportasi Bilang Begini

Selasa, 01 Februari 2022 – 21:40 WIB
Seorang warga mencoba layanan fasilitas Charging Mobil Listrik saat acara peluncuran di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Senin (12/4). LMI menyediakan layanan charging mobil listrik di sebelas mal sebagai bentuk dukungan program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia terpilih sebagai tempat pelaksanaan pertemuan negara-negara kelompok G20 tahun 2022.

Rencananya, acara tersebut akan dilaksanakan di Bali.

BACA JUGA: Pemkot Ambon Mulai Jajaki Pengadaan Mobil Listrik, Tetapi

Dalam acara tersebut, semua pejabat dari berbagai negara akan menumpangi kendaraan listrik untuk menuju lokasi.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan sangat menyambut baik penggunaan kendaraan listrii pada KTT G20 di Bali.

BACA JUGA: Pengamat Ingatkan Jangan Sampai Hal Ini Terjadi dalam Pembangunan IKN

Dia berharap acara tersebut bisa menjadi awal penggunaan kendaraan berbasis energi alternatif secara luas di Indonesia.

"Penggunaan kendaraan listrik di G20 ini artinya upaya serius Indonesia menunjukkan kepada dunia," kata Djoko, Selasa (1/2).

BACA JUGA: Mobil Listrik Murah Wuling Dites Tabrak, Begini Hasilnya

Dia menambahkan peningkatan penggunaan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia bisa dilakukan dengan sejumlah cara.

Selain kendaraan listrik, bisa dilakukan melalui penggunaan kendaraan berbahan bakar gas atau tenaga surya.

Menurut dia, penggunaan kendaraan listrik perlu dibarengi dengan upaya menghasilkan listrik dari energi baru terbarukan (EBT), sehingga bisa mengurangi dampak perubahan iklim.

"Kalau bicara udara bersih pakainya tenaga surya (solar cell), tetapi kalau mobil listrik sumber listriknya dari batu bara sama saja energi kotor," ungkapnya.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat itu mengapresiasi langkah pemerintah mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan secara luas.

Kendati demikian, diperlukan kebijakan dari hulu ke hilir terkait penggunaan kendaraan listrik, di antaranya harga kendaraan relatif mahal, juga ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dinilai belum memadai.

Selain itu, pemerintah juga harus bisa mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum.

"Seiring dengan itu dibarengi pilihan jenis kendaraannya, mau listrik atau yang lain," kata Djoko. (Antara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Usul Kendaraan Dinas Pemprov DKI Beralih ke Mobil Listrik, Ini Alasannya


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler