Mobil Listrik China Diusik, Beijing Peringatkan Uni Eropa

Sabtu, 30 September 2023 – 01:55 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi akan mengunjungi delapan negara Pasifik selama 10 hari. (AP: Mark Schiefelbein, file photo)

jpnn.com, BEIJING - Beijing memperingatkan bahwa penyelidikan Uni Eropa (EU) terhadap subsidi kendaraan listrik China dapat mengganggu rantai pasok otomotif global dan bertentangan dengan norma-norma perdagangan internasional.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Wang Yi saat melakukan panggilan telepon dengan timpalannya dari Hongaria Peter Szijjarto pada Rabu (27/9) malam.

BACA JUGA: Menghadapi Misi Sulit Melawan China, Tunggal Putri Siap Diandalkan Raih Poin

“China berpegang teguh pada jalur pembangunan hijau, rendah karbon, dan berkelanjutan, yang sepenuhnya konsisten dengan arah pembangunan EU,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China mengutip Wang.

Beijing dan Eropa bukanlah “saingan” melainkan “mitra,” tegas diplomat senior China itu.

BACA JUGA: Jubir Anies Sebut Food Estate Cenderung Otoriter, Mirip Program China dan Uganda

“Hongaria diharapkan terus mendorong EU untuk mengadopsi kebijakan kerja sama yang lebih aktif dan terbuka dengan China, bekerja sama dengan China untuk mempraktikkan multilateralisme sejati, menjaga sistem internasional dengan PBB sebagai intinya, dan mendorong pembangunan hubungan China-EU yang sehat dan stabil,” tambahnya.

Sementara itu, Szijjarto menyatakan sikap tegas Hongaria menolak pemutusan hubungan dengan China.

BACA JUGA: Militer China Bakal Tingkatkan Kehadiran di Afrika

Hongaria berharap kolaborasi erat antara EU dan China, dan tidak mendukung tindakan EU yang dapat menghambat persaingan dan kerja sama yang adil, katanya.

“Eropa dan China akan bekerja sama secara erat, dan (Hongaria) tidak mendukung tindakan apa pun yang diambil EU yang dapat mengancam terciptanya persaingan dan kerja sama yang sehat,” tambah Szijjarto. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler