Mobil Penyetor Uang ke ATM Hilang, Rp2 Miliar Lenyap

Senin, 01 September 2014 – 07:44 WIB

jpnn.com - MEDAN - Minggu (31/8) siang sekira pukul 14.30, suasana pelataran parkir mobil di pusat perbelanjaan Carefour Jalan Gatot Subroto, Medan Baru mendadak heboh.

Pasalnya, mobil Daihatsu Luxio warna hitam BK 1170 yang berisikan uang senilai Rp2 miliar milik PT SSI (Swadharma Sarana Informatika) raib dibawa kabur kawanan maling.

BACA JUGA: Tiga Tahanan Polda Banten Kabur

Berdasarkan informasi yang dihimpun Sumut Pos (Grup JPNN) di lokasi kejadian, saat itu mobil yang diisi empat orang, Zulhamdi (sopir), Chandra selaku staf Restok dan dua rekannya hendak mengisi uang ke dalam mesin ATM Bank BRI yang terletak di Lobby Carefour.

Keempatnya pun kemudian memarkirkan mobil tersebut di pelataran parkir Lobby Carefour. Usai memarkir kendaraan, keempatnya kemudian menuju mesin ATM dengan membawa uang sebanyak Rp800 juta untuk dimasukkan ke dalam mesin ATM.

BACA JUGA: Bongkar Penyelundupan 280 Kera Panjang Asal Lampung

Setelah memasukan uang, keempatnya pun kembali menuju mobil. Namun, dalam jeda waktu kira-kira 20 menit tersebut mereka terkejut melihat mobil sudah raib dari parkiran. Lantas, mereka pun menghubungi petugas security dan melanjutkan ke pihak kepolisian.

Petugas Polsek Medan Baru yang mendapat tiba di lokasi. Polisi pun kemudian menginterogasi keempat karyawan PT SSI tersebut.

BACA JUGA: Polisi Tewas Tertabrak Mobil

Zulhamdi selaku supir yang diwawancarai mengaku, dirinya sudah sempat mengunci kendaraannya dan membawa kuncinya. "Kuncinya udah ku bawa dan udah ku kunci pintu semuanya sampai belakang. Karena mau nyetor ke ATM uang kami bawa Rp800 juta," kata Zulhamdi sembari menyebut, bahwa ia dan ketiga rekannya baru saja dari Ramayana Teladan untuk memasukan uang ke mesin ATM juga.

Saat ditanya lebih jauh, Zulhamdi keburu dibawa petugas kepolisian. Dengan wajah sembab sambil menyeka matanya yang terlihat habis menangis, Zulhamdi dan ketiga rekannya dibawa ke Mapolsek Medan Baru.

Usai dimintai keterangannya oleh polisi, Zulhamdi kembali ditanya wartawan lagi. Namun ia terkesan bungkam dan tak mau menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Zulhamdi tak mau bicara lantaran diduga disuruh petugas kepolisian untuk tutup mulut. Begitu juga dengan Chandra dan dua temannya yang kemudian dikawal petugas kepolisian.

Sementara itu menurut keterangan, Edo, petugas parkir mengaku sempat melihat mobil tersebut dibawa oleh 3 orang dan salah satu di antaranya memakai baju kaos dan memegang senjata laras panjang.

"Tadi mobilnya memang parkir di lobby, tapi kalau enggak salah ada 3 orang gitu yang bawa. Satu orang pakai baju kaos dan di pundaknya dua-dua warna orange gitu bawa senjata laras panjang kayak polisi," ujar Edo.

Namun saat ditanya lebih jauh, petugas parkir tersebut ditarik oleh petugas Polsek Medan Baru dan kemudian tak lagi mau berbicara.

Saat mencoba untuk menanyakan rekaman CCTV di pelataran parkir, salah seorang sekurity tak berani memberikannya dengan alasan persetujuan polisi. "Enggak berani aku bang harus ada persetujuan atasan dan polisi lah," kata sekurity yang namanya tak mau dikorankan.

Terpisah, Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu yang dikonfirmasi hanya menjawab singkat dengan mengatakan masih pengumpulan bukti. "Masih pengumpulan bukti," ujarnya singkat di lokasi tanpa mau memberikan keterangan lebih lanjut.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram ketika dikonfirmasi di lokasi kejadian malah menyuruh wartawan untuk menghindar dari lokasi karena merusak TKP.

"Nanti dulu, sana-sana. Rusak TKP, lagi pening saya," ucap Bram sambil melambaikan tangannya mengusir wartawan. (ris)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Kekasih Bunuh Penagih Utang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler