Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), Prodjo Sunarjanto, mengatakan dari total sekitar 11 ribu armada yang dimiliki perusahaan dialokasikan sebanyak 300 unit untuk pelanggan ritel yang butuh kendaraan sewa pada momen akhir tahun ini.
"Permintaannya naik 30 persen dibandingkan hari biasa. Memang jumlah yang kami sediakan untuk ritel tidak banyak sehingga sudah habis dipesan. Mayoritas masih kami prioritaskan untuk pelanggan korporasi," ujarnya kepada Jawa Pos, Senin (24/12).
Meskipun mengalami peningkatan, kata Prodjo, persentasenya tidak setinggi saat hari raya Idul Fitri yang terkenal dengan musim mudiknya. Meski begitu kenaikan permintaan kendaraan sewa tetap terjadi sehingga pihaknya tetap harus menyediakan unit sebanyak itu terutama bagi para pelanggan yang berasal dari perusahaan yang sudah menjadi klien ASSA.
Flukutasi demand seperti ini lah yang membuat ASSA enggan memperbanyak armada untuk sewa ritel. Sebab hanya terjadi di musim liburan panjang saja sedangkan di luar itu permintaan menurun. "Maka kita pilih aman saja dengan fokus di korporasi. Lebih stabil dan aman," akunya.
Penetrasi industri rental mobil terhadap kebutuhan di Indonesia khususnya dari korporasi, kata Prodjo, masih sangat kecil yaitu sekitar 15 persen dari total demand. Atas dasar itu pihaknya berkomitmen ekspansi antara 30 persen sampai 40 persen tahun depan dengan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 700 miliar.
"Sebagian besar untuk membeli armada baru sekitar 3.700 unit. Sekitar 80 persen di antaranya adalah low MPV (Toyota Avanza)," paparnya.
Meskipun potensi pasar sangat tinggi tetapi tidak banyak pebisnis berani masuk di industri ini. Selain modalnya sangat besar, returnnya juga tidak secepat misalnya jika dibandingkan industri perdagangan.
"Harus benar-benar punya passion. Untuk skala besar,minimum harus punya 3 ribu unit baru bisa BEP. Itu pun harus pikirkan dana untuk ekspansi lagi. Harus benar-benar berpikir jangka panjang," tuturnya.
Manager Astra Rent a Car (TRAC) Rental Jakarta, Teriyani, membenarkan bahwa pada Natal dan tahun baru ini terjadi peningkatan dibandingkan hari biasa. Persentasenya sekitar 30 persen atau masih di bawah demand saat Lebaran sebesar 50 persen.
"Untuk mengantisipasi kebutuhan secara nasional kami sediakan 1.000 unit dari total 1.500 unit yang tersedia untuk kebutuhan ritel di akhir tahun ini," ucapnya, kepada Jawa Pos, kemarin.
Dari total 1.000 unit itu, kata Teriyani, hampir 800 unit dialokasikan untuk kebutuhan di pulau Jawa dan selebihnya terbagi di beberapa daerah luar Jawa. "Yang di Jawa itu sebanyak 500 unitnya ada di Jakarta. Sampai kemarin sudah 95 persen dipesan konsumen," terangnya.
Khusus untuk paket akhir tahun ini TRAC menyediakan paket pinjaman mulai dari 4 hari, 7 hari, sampai 10 hari. Sewa per hari ditiadakan. Harga sewa mengalami kenaikan sekitar 20 persen sampai 25 persen. Seperti juga ASSA, TRAC hanya mengalokasikan sedikit dari sekian banyak kendaraan yang dimiliki. TRAC saat ini memiliki sekitar 16 ribu unit kendaraan dan sebagian besar disewa korporasi dengan durasi jangka panjang.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Buka, Rute Surabaya-Lombok Full
Redaktur : Tim Redaksi