Mobil Terbelah Dua, Api Berkobar, Ajaib Romain Grosjean Selamat

Senin, 30 November 2020 – 08:27 WIB
Pembalap tim Haas Romain Grosjean dibantu berjalan setelah lolos dari kecelakaan maut di lap pembuka Grand Prix Bahrain, Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir. (29/11/2020) (ANTARA/Pool via Reuters/Hamad I Mohammed)

jpnn.com, BAHRAIN - Pembalap Haas, Romain Grosjean lolos dari kecelakaan yang membelah mobilnya menjadi dua dan diselimuti api dalam insiden di lap pertama F1 GP Bahrain, Minggu (29/11) malam WIB.

Driver berusia 34 tahun asal Prancis itu membebaskan diri dari puing-puing mobilnya dan menghindari api setelah mobilnya menabrak pagar pembatas.

BACA JUGA: Lewis Hamilton Menyamai Rekor Milik Michael Schumacher

"Suatu keajaiban dia selamat," kata juara dunia 1996 asal Inggris Damon Hill kepada Sky TV.

Delegasi medis FIA Ian Roberts langsung berlari dan membantu Grosjean ketika para marshal berupaya memadamkan api yang melahap mobil di pinggir trek.

BACA JUGA: Ada yang Aneh dari Kematian Diego Maradona

BACA JUGA: Tidak Ada Formula E di 2020, Bagaimana Nasib Duit yang Sudah Dibayarkan Anies?

Benturan itu diketahui memiliki gaya gravitasi lebih dari 50G, demikian juru bicara FIA seperti dikutip Reuters.

"Kami belum pernah melihat hal seperti itu sejak kecelakaan Gerhard di Imola beberapa tahun silam," kata Hill, mengacu ke kecelakaan yang menusuk tangki bahan bakar mobil Ferrari Gerhard Berger pada 1989.

Juru bicara tim Haas mengatakan Grosjean mengalami luka bakar ringan di tangan dan pergelangan kakinya serta kemungkinan patah tulang rusuk.

Rekaman ulang menunjukkan Grosjean, yang bakal berpisah dengan timnya akhir tahun ini, berjalan dengan terpincang-pincang.

Balapan seri ke-15 musim 2020 itu tertunda selama satu jam 20 menit karena para pekerja harus membersihkan puing-puing dari trek dan membenahi pagar pembatas.

Lewis Hamilton, yang telah mengunci gelar juara dunia ketujuhnya, terkejut melihat rekaman ulang kecelakaan itu.

"Saya sangat bersyukur Romain selamat. Wow... risiko yang kami ambil ini bukan lelucon, bagi mereka yang di luar sana yang lupa bahwa kami menempatkan nyawa kami sebagai taruhan untuk olahraga ini dan untuk apa yang kami cinta lakukan," kata Hamilton di Twitter.

"Terima kasih kepada FIA atas langkah besar yang telah dilakukan agar Romain terhidar dari hal itu dengan selamat," tuturnya.

Kematian pembalap Formula 2 Anthoine Hubert di Grand Prix Belgia tahun lalu menjadi insiden fatal pertama di balapan F1 sejak meninggalnya pembalap Brasil Ayrton Senna dan pembalap Austria Roland Ratzenberger di Grand Prix San Marino 1994.

Jules Bianchi mengalami cedera serius di kepalanya menyusul kecelakaan di Grand Prix Jepang pada Oktober 2014. Sang pembalap Prancis akhirnya meninggal dunia pada Juli di tahun berikutnya.

Hill mengatakan halo, perangkat pelindung kepala yang terpasang di mobil F1 sejak 2018, sepertinya memiliki peran penting menyelamatkan Grosjean dari cedera serius dan kepala tim Haas Guenther Steiner sependapat dengan itu.

"Apa yang kalian lihat terjadi di luar sana, jika kalian melihat pembatasnya robek, itu luar biasa," kata Steiner.

"Saya rasa kami beruntung dengan menjadi tidak beruntung... kami lolos dari itu, saya rasa," kata Steiner yang juga berterima kasih atas kesigapan para marshal dan petugas keselamatan.

Pengemudi mobil medis Alan van der Merwe, ketika tiba di tempat kejadian, mengatakan dia perlu waktu untuk memproses apa yang terjadi.

"Saya yakin itu hanya satu detik tapi terasa lama sekali. Dan kemudian Romain keluar sendiri dari mobilnya yang cukup luar biasa setelah kecelakaan seperti itu," kata van der Merwe.

"Halo, pagar pembatas, sabuk pengaman, semuanya bekerja dengan semestinya. Tanpa salah satu hal itu maka kejadiannya akan berbeda," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler