jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah China akhirnya mengambil keputusan melarang pemilik mobil Tesla agar tidak memarkir kendaraannya di dalam gedung di Tiongkok.
Hal itu didasarkan pada teknologi sistem kamera yang dimiliki oleh mobil tersebut bisa dijalankan untuk memata-matai gedung pemerintah.
BACA JUGA: China Larang Mobil Tesla Masuk Area Perkantoran Pemerintah, Bahkan Sekadar Melintas
Dilansir Carscoops, Selasa (25/5), salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan kepada staf di dua lembaga pemerintah Tiongkok untuk tidak memarkir mobil Tesla mereka di tempat kerja.
Sebagai alternatif, mereka bisa memakir mobil tersebut di luar gedung, atau dititipkan pada tempat parkir khusus yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat.
BACA JUGA: Lockdown di Kampung Jokowi Diperpanjang, Gibran: Pokoknya Sampai Hasil Negatif Semua
Tindakan tersebut melanjutkan kejadian lainnya seperti yang pernah dilakukan pada Maret 2021.
Saat itu, Angkatan Darat China melarang Tesla memasuki lingkungannya.
Langkah tersebut diambil karena untuk mengantisipasi adanya spying yang dilakuykan Tesla terhadap lingkungan atau daerah di Tiongkok.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan jika benar terbukti mobil Tesla tersebut bisa memata-matai sebuah negara atau wilayah, maka dia sudah memiliki langkah tegas terhadap perusahaannya.
"Ada instentif yang kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun. Jika Tesla menggunakan mobil untuk memata-matai di China atau di mana pun, kami akan tutup," ungkap Musk.
Alasan lain militer Tiongkok melarang Tesla untuk berkeliaran, karena mobil tersebut memiliki teknologi yang bisa digunakan untuk merekam kejadian dan merekam data secara terus-menerus. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian