Moda Transportasi Terintegritas Diyakini Jadi Solusi Kemacetan Jakarta

Sabtu, 11 Januari 2020 – 21:19 WIB
Penandatanganan MoU Kadishub Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo, Dirut MRT Jakarta William P. Sabandar, dan Dirut KAI Edi Sukmoro. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro optimistis pendirian PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) dapat membantu mengurangi kemacetan dan memberi nilai lebih untuk kawasan DKI Jakarta.

“PT KAI akan berperan dalam peningkatan prasarana di dalam stasiun, manajemen sirkulasi penumpang dan kendaraan, serta izin akses,” tutur Edi Sukmoro, di Jakarta.

BACA JUGA: Banjir Jakarta, KAI Pastikan Perjalanan Kereta Jarak Jauh Tak Terganggu

MITJ merupakan perusahaan patungan antara PT KAI dengan PT Mass Transportation System (MRT). Nantinya, perusahaan patungan itu akan mengelola 72 stasiun termasuk stasiun kereta api, bandara dan commuterline.

Edi berkeyakinan, bersama Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta, PT KAI akan mengembangkan kawasan stasiun dan mengintegrasikan transportasi kereta api di ibu kota. Ke depannya MITJ akan menjadi penyedia jasa dan Pemprov DKI Jakarta sebagai pengendali.

BACA JUGA: Bank BJB dan PT. KAI Sepakati Lima Kerja Sama Baru

“Ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden mengenai pengelolaan sistem moda transportasi yang terintegrasi,” ujar Edi Sukmoro.

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT William Sabandar mengungkapkan nilai investasi untuk MITJ. Dia juga menyebut kepemilikan saham mayoritas ada di MRT sebesar 51 persen dan 49 persen KAI.

BACA JUGA: Seperti ini Solusi yang Disodorkan Dirut KAI untuk Atasi Perlintasan Sebidang

“Kami lakukan perjanjian ini sebagai langkah konkret pasca penandatanganan Head of Agreement (HOA) yang telah dilakukan sebelumnya pada Senin, 6 Desember 2019,” tutur William.

Mengenai struktur pembagian lingkup kerja, PT KAI akan menjadi pelaksana aksi penataan kawasan stasiun-stasiun kereta api. Sedangkan PT MRT akan bertindak sebagai Project Management Unit yang memfasilitasi dan memonitor perkembangan pelaksanaan penataan.

"Proyek jangka pendek dan jangka panjang atau quick win yang dimiliki MITJ sebagai target pencapaian. Untuk jangka pendek akan langsung dikerjakan dan ditargetkan selesai pada Maret 2020,” pungkas William.(ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler