KEPAHIANG - Kendati sudah diperingatkan dan dilarang, namun tetap saja masih banyak warga yang mengeruk keuntungan ditengah kesulitan masyarakat mendapatkan BBM. Razia Polres Kepahiang dipimpin Kabag Ops, Kompol Max Mariner, S.Ik berhasil mengamankan sebuah mobil dan motor. Diduga kendaraan ini menggunakan tangki modifikasi.
Selain itu juga diamankan satu jerigen berkapasitas 50 liter. Semuanya diamankan dari SPBU Kepahiang dan langsung dibawa ke Polres Kepahiang. kedatangan petugas ini cukup membuat para penggunjal BBM kaget. Beberapa diantara mereka langsung kabur dari antrean panjang yang terjadi kemarin lantaran takut terjaring razia petugas.
Razia berlangsung satu jam dengan pengawasan ketat. Pantauan RB beberapa pengecer BBM banyak yang membatalkan niatnya untuk masuk ke SPBU Kepahiang, saat melihat banyak petugas kepolisian di tempat pengisian. Sementara itu, antrean yang memanjang diperparah dengan rusaknya salah satu mesin pompa bensin SPBU. Akibatnya pengendara terpaksa harus mengantre lebih lama lagi.
Antrean pengendara di SPBU untuk mendapatkan BBM di Kepahiang, terjadi setiap pagi, sejak meluasnya kabar rencana kenaikan harga BBM. Antrean didominasi angkutan umum. Sedangkan penjual bensin ditingkat eceran mulai berkurang semenjak adanya pembatasan pembelian bensin dan solar. Bila berhasil ditemukan, maka harganya melonjak naik, mencapai Rp 7 ribu perliternya.
Sementara itu, surat pembatasan pembelian BBM sudah ditandatangani Bupati Kepahiang, Drs. H Bando Amin C Kader, MM. Untuk motor maksimal 2 liter dan mobil 20 liter. "Kami akan terus mengawasi pengisian BBM, untuk pelarangan membeli menggunajan jerigen sudah ditandatangani bupati, jadi tidak alasan lagi membeli BBM diluar ketentuan tersebut," ujar Kapolres Kepahiang, AKBP Sudarno, S.Sos, MH melalui Kabag Ops, Kompol, Max Mariners, S.Ik. (fiz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar Tunggu Haji Hingga 12 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi