jpnn.com - JAKARTA -- Koalisi LSM Pemantauan CPNS (KLPC) membeber sejumlah dugaan kecurangan di seputar kelulusan tes CPNS 2013 dari honorer kategori dua (K2).
Dalam paparan KLPC di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta Selatan, kemarin (16/3), kasus honorer Pemkab Toba Samosir mendapat perhatian khusus.
BACA JUGA: Sosok Berkarakter, Ahok Dianggap Pas Dampingi Jokowi
Koordinator KLPC Febri Hendri menyebut adanya dugaan pemalsuan data 146 honorer K2 Pemkab Tobasa. Mereka ini termasuk dalam daftar 298 honorer K2 Tobasa yang dinyatakan lulus CPNS.
"Itu laporan yang masuk ke kami. Kami masih perlu melakukan investigasi lagi," beber Febri, yang juga Koordinator Bidang Pelayanan Publik ICW itu. KLPC merupakan gabungan sejumlah LSM, termasuk di dalamnya ICW, yang secara resmi digandeng Panselnas CPNS 2013 untuk melakukan pemantuan.
BACA JUGA: Prediksikan PDIP Gaet Ketum Partai Islam Dampingi Jokowi
Di data yang dibeber, ditulis nama-nama honorer K2 yang datanya diduga bodong itu. Termasuk juga tempat mereka bekerja sebagai honorer.
Terbanyak dari guru honorer K2, mulai dari SD, SMP, dan SMA. Jumlahnya yang diduga bodong mencapai 103 orang.
BACA JUGA: Riau Diguyur Hujan Saat Kunjungan SBY, Masyarakat Tak Peduli
Untuk honorer K2 dari tenaga kesehatan, yang diduga bodong mencapai 13 orang. Sedang untuk tenaga administrasi/teknis, ada 30 nama. Total 146 orang.
Di lembar data, sebagian diberi keterangan mengenai modus pemalsuan. Antara lain, SK sebagai honorer yang pertama direkayasa dari SD tertentu, namun saat ini yang bersangkutan mengajar di SD lain lagi.
Ini dilakukan seorang guru SD di Panjaitan atas nama AB. Modus yang sama dilakukan BN, AS, dan ES, ketiganya guru honorer di SD.
Febri mengatakan, pihaknya akan meminta Badan Kepegawaian Negara (BKN) agar tidak menerbitkan Nomor Induk Pegawai (NIP) kepada honorer K2 yang datanya bodong. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bondan Maknyus Minta Masyarakat Tak Terpesona Politik Pencitraan
Redaktur : Tim Redaksi