jpnn.com, JAKARTA - Istana Kepresidenan Jakarta menepis anggapan jika pengunduran diri Bupati Mandailing Natal (Madina) Dahlan Hasan Nasution, pasca-kekalahan Calon Presiden Joko Widodo di daerah itu, karena ada tekanan dari Istana.
Kepala Kantor Staf Presiden atau KSP Moeldoko mengatakan, pengunduran diri Dahlan Hasan merupakan hak pribadi yang bersangkutan, dan bisa saja Dahlan merasa langkah itu bagian dari janjinya.
BACA JUGA: Sandiaga Uno: Perjuangan Belum Selesai, Kerja Belum Tuntas
BACA JUGA: Bupati Mandailing Natal Mengundurkan Diri Gara-Gara Jokowi Kalah
Terkait berkembangnya penafsiran bahwa Dahlan Hasan mundur karena ada tekanan dari Istana atau Jokowi selaku capres petahana, Moeldoko membantahnya.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Ajak Semua Elemen Pendukung 02 Kawal Penghitungan Suara
"Tekanan enggak. Kami ke daerah tidak ada penekanan-penekanan begitu. Paling biasanya saya yang tanya berapa sih (target suara Jokowi), becanda gitu. Enggak ada menekan. Karena enggak bisa seperti kejadian di beberapa tempat enggak bisa ditekan-tekan," kata Moeldoko, di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/4).
BACA JUGA: Rencana Mendagri setelah Bupati Madina Mundur Karena 'Mengecewakan' Jokowi
BACA JUGA: Guru Honorer K2 Fokus Awasi USBN dan UN, Jangan Ribut Hasil Pilpres
Saat ditanya apakah Jokowi tidak mempersoalkan kekalahannya di sejumlah daerah, Moeldoko yang juga mantan PanglimaTNI tidak menjawab secara spesifik. Dia hanya menyampaikan tidak ada instruksi kepada kepala daerah untuk memenangkan suami Iriana itu di Pilpres lalu.
"Enggak ada instruksi. Justru yang ada itu mereka-mereka itu menyampaikan, bapak sekian persen. Setiap kami ketemu mereka-mereka rata-rata begitu. Membuat target sendiri," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekomendasi Bawaslu: Penghitungan Suara Ulang di Seluruh TPS di Surabaya
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam