Moeldoko Beber Alasan Tarik Ngabalin jadi Orang Istana

Rabu, 23 Mei 2018 – 19:56 WIB
Idrus Marham (kiri), Jenderal (purn) Moeldoko, dan Agum Gumelar. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) terhitung 1 Mei 2018 memperkerjakan sejumlah tenaga ahli tambahan. Ada mantan anggota DPR Ali Mochtar Ngabalin dan eks Ketua KPU Juri Ardiantoro yang kini memperkuat KSP.

Ngabalin yang sebelumnya merupakan anggota Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, kini menjadi tenaga ahli utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP.

BACA JUGA: Ali M Ngabalin Si Pengkritik Jokowi kini Jadi Orang Istana

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, pengangkatan Ngabalin bertujuan membantu KSP melakukan fungsi komunikasi politik kepada publik.  Menurut Moeldoko, mantan politikus Partai Bulan Bintang yang kini berkiprah di Golkar itu punya jaringan luas.

“Dia adalah politikus senior yang punya banyak pengalaman dan jaringan. Tugasnya adalah sebagai tenaga ahli utama di KSP, bukan sebagai juru bicara presiden atau staf khusus presiden," ucap Moeldoko dalam siaran persnya, Rabu (23/5).

BACA JUGA: Sebut Ngabalin Kawan Lama, Fadli Zon Tetap Pengin KSP Bubar

Di KSP, Ngabalin akan membantu mengomunikasikan kebijakan dan program-program pemerintah. Menurut Moeldoko, ada banyak program dan kebijakan pemerintah yang perlu dikomunikasikan ke publik.

Bagaimana dengan sikap politik Ngabalin yang sebelumnya berseberangan dengan pemerintah dan getol mengkritik Presiden Jokowi? Moeldoko tak mempersoalkannya.

BACA JUGA: Fadli Zon Terus Suarakan Pembubaran KSP, Ini Alasannya

“Bagi pemerintah tidak ada yang namanya lawan politik. Semua adalah partner demokrasi," ujar dia.

Selain Ngabalin, ada pula sejumlah nama lain yang memperkuat KSP. Antara lain praktisi ekonomi  Hari Prasetyo yang menjadi tenaga ahli utama di Kedeputian III KSP yang menangani kajian dan pengelolaan isu-isu ekonomi strategis.

Ada pula nama Novi Wahyuningsih sebagai tenaga ahli muda Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi. Novi sebelumnya dikenal sebagai pengusaha sekaligus programmer aplikasi percakapan buatan dalam negeri Callind.

Nama lainnya adalah Juri Ardiantoro. Mantan ketua KPU itu menjadi tenaga ahli utama Kedeputian V KSP yang membidangi politik, hukum dan keamanan.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebut PD Berpeluang Usung Moeldoko Jika Jokowi Tolak AHY


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler