jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengatakan bahwa sebenarnya rencana aksi peledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5) pagi sudah tercium aparat keamanan.
"Sebenarnya Kapolri, Panglima TNI sudah mewaspadai itu semuanya karena sudah beredar mereka akan berikan tekanan kepada pos-pos TNI dan Kepolisian," kata Moeldoko saat ditemui di Menara 165, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Senin (14/5).
BACA JUGA: Awas Kau Teroris, Ini yang Bakal Kalian Terima!
Namun memang, modus mereka menggunakan kendaraan dan tiba-tiba meledakkan diri sulit diprediksi dan diantisipasi petugas. "Langkah preventif jadi tidak bisa berjalan baik, karena modus yang mereka jalankan itulah," katanya.
"Sehingga seolah-olah kita nggak siaga. Nggak, kita sudah waspadai. Tapi lihat di video tadi, begitu datang sudah jegeeer! gitu," sebut Moeldoko.
BACA JUGA: Aryo Djojohadikusumo: Semua Harus Bersatu Memerangi Teroris
Hal tersebut akan menjadi evaluasi. Adapun yang paling penting saat ini menurutnya adalah menghadapi situasi yang krusial.
BACA JUGA: Awas Kau Teroris, Ini yang Bakal Kalian Terima!
BACA JUGA: Pelaku Bom di Mapolrestabes Satu Keluarga, Si Anak Terlempar
"Perintah Presiden sudah jelas, bagaimana perintah yang disampaikan oleh Kapolri bisa dijalankan dengan baik, yang pada akhirnya bisa memberikan rasa keamanan dan nyaman bagi masyarakat," pungkas Moeldoko. (dna/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Terjunkan Tim Psikososial untuk Dampingi Korban Bom
Redaktur & Reporter : Soetomo