Moeldoko: Indonesia Butuh Gerakan Inovasi Kebangsaan

Kamis, 08 Juni 2017 – 11:56 WIB
Moeldoko. Foto; Jawa Pos.Com/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia membutuhkan gerakan inovasi kebangsaan untuk mendorong kemajuan bangsa.

Gerakan inovasi juga dibutuhkan untuk membangun daya saing yang kuat dan keunggulan di berbagai sektor kehidupan.

BACA JUGA: Sejahterakan Petani, Moeldoko Gandeng Pemkab Sragen

Pasalnya, pemahaman wawasan kebangsaan dewasa ini belum diimplementasikan secara optimal dalam kehidupan masyarakat.

Hal itu membuat belum terciptanya sinergi kekuatan untuk membangun keutuhan bangsa dan negara.

BACA JUGA: Moeldoko Bawa Harapan untuk Petani Sumbawa

“Gerakan inovasi kebangsaan itu merupakan kolaborasi dan sinergi kekuatan dari seluruh elemen bangsa yang mempertemukan kekayaan yang beragam di seluruh wilayah dan daerah,” ujar Dewan Pelindung Yayasan Planet Inovasi Jenderal TNI (Purn) Moeldoko saat menjadi pembicara dalam workshop bertajuk Inovasi Kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila di Jakarta, Kamis (8/6).

Moeldoko mengatakan, realitas kehidupan berbangsa saat ini menunjukkan kondisi yang memprihatinkan karena menghadapi berbagai tantangan.

BACA JUGA: Kenangan Menteri Amran soal Sosok Jenderal Moeldoko Ini Bikin Ketawa

Tantangan besar yang dihadapi, antara lain, goyahnya semangat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman sebagai satu bangsa.

Selain itu, juga buruknya manajemen tata-kelola pemerintahan dan makin maraknya kasus korupsi yang sudah menyebar ke berbagai lembaga tinggi negara.

“Karena itu, kesadaran nasionalistik atau wawasan kebangsaan perlu dirawat dan diperbaiki untuk memperkuat semangat kebersamaan dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia,” kata Moeldoko.

Moeldoko menyebutkan, konsepsi wawasan kebangsaan bukan hanya sekadar rumusan slogan, tetapi harus dimaknai, dituangkan dan diimplementasikan dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Langkah dan agenda revitalisasi kesadaran nasionalistik perlu dilakukan oleh seluruh elemen bangsa,” ujar ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu.

Sementara itu, Ketua Yayasan Planet Inovasi Avanti Fontana mengatakan, gerakan inovasi kebangsaan yang menumbuhkan semangat nasionalistik bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem inovasi nasional secara berjejaring dan terintegrasi yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial.

Selain itu, juga membangun komunitas-komunitas inovasi yang terintegrasi di berbagai daerah untuk memajukan kewirausahaan dan meningkatkan keberdayaan masyarakat.

“Fokus dari berbagai inovasi yang dihasilkan atau dikembangkan oleh generasi muda atau para inovator Indonesia mesti bermanfaat secara ekonomi dan sosial bagi kemajuan bangsa dan keberdayaan masyarakat,” ujar pengajar Strategi dan Manajemen Inovasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu.

Di sisi lain, Ketua Dewan Pembina Yayasan Planet Inovasi Sugihardjo mengatakan, generasi muda adalah garda terdepan dari setiap gerakan keteladanan. Misalnya, turut menjaga kesantunan, moralitas dan etika politik dalam setiap proses demokrasi.

“Sehingga terhindar dari praktik politik kotor, menghalalkan segala cara atau menggunakan kekerasan maupun premanisme politik demi tujuan kelompok atau golongan tertentu saja,” ujar Sugihardjo.

Memperhatikan kondisi perpolitikan nasional dewasa ini, kata Sugihardjo, hendaknya generasi muda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi.

“Sudah saatnya generasi muda Indonesia menjadi aktor-aktor pencerdasan politik bagi masyarakat. Sehingga seluruh elemen bangsa tidak terjebak dalam pragmatisme politik maupun ekonomi, menghormati hak dan kewajiban orang lain serta menghargai keberagaman,” ungkap Sugihardjo. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Panglima TNI Pimpin HKTI


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler