Moeldoko: Itu Tuduhan Mengawur dan Menyesatkan!

Kamis, 22 Juli 2021 – 19:34 WIB
Dokumentasi - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menanggapi tudingan yang mengaitkan dirinya dengan promosi dan distribusi salah satu obat COVID-19, Ivermectin.

Moeldoko dengan tegas membantah tudingan tersebut.

BACA JUGA: Keren, PDIP Jakpus dan ABJ Gelar Vaksin COVID-19 dari Pintu ke Pintu

Dia bahkan menyatakan tudingan tersebut mengawur dan menyesatkan.

"Itu tuduhan mengawur dan menyesatkan," ujar Moeldoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/7).

BACA JUGA: 4 Jurus Ampuh Anak Mumpuni Saat Harus Tetap di Rumah di Masa Pandemi

Indonesia Corruption Watch (ICW) sebelumnya menyebut Moeldoko dalam jabatannya sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) punya hubungan dengan PT Noorpay Nusantara Perkasa.

Yaitu, mengadakan program pelatihan petani di Thailand.

BACA JUGA: Banyak Juga ya Dana Desa yang Digunakan untuk Mendukung PPKM Darurat

PT Noorpay sahamnya dimiliki oleh Sofia Koswara sebagai Wakil Presiden PT Harsen Laboratories, produsen Ivermectin.

Tidak hanya Moeldoko, putrinya Joanina Rachman disebut sebagai pemegang saham mayoritas di PT Noorpay Nusantara Perkasa.

"Tidak ada urusan dan kerja sama antara anak saya, Jo, dengan PT Harsen Lab. Ini menodai kehormatan saya sebagai ketua HKTI," ucap Moeldoko.

Moeldoko mengungkapkan informasi ICW yang menuding Joanina sebagai Tenaga Ahli di KSP, adalah salah besar.

"Saya suruh dia belajar dari para tenaga ahli di KSP selama 3 bulan awal 2020," katanya.

Moeldoko saat ini pun mempertimbangkan melakukan langkah hukum terhadap ICW.

ICW menduga ada kaitan antara Moeldoko dengan pengusaha dalam penggunaan obat Ivermectin untuk penanganan COVID-19.

Menurut ICW, awalnya pada Oktober 2020 dokter dari Departemen Penelitian dan Pengembangan PT Harsen Laboratories Herman Sunaryo menyebut Ivermectin dapat menjadi alternatif pengobatan COVID-19 dan PT Harsen pun memproduksi obat tersebut.

Selang beberapa waktu, Menteri BUMN Erick Thohir mengirimkan surat ke BPOM dengan nomor S-330/MBU/05/2021 yang berisi pengajuan permohonan penerbitan Emergency Use Authorization untuk Ivermectin.

Erick mengatakan akan memproduksi Ivermectin sebanyak 4,5 juta dosis yang akan diedarkan oleh PT Indofarma.

Namun, menurut ICW, PT Harsen Laboratories dimiliki pasangan suami-istri Haryoseno dan Runi Adianti.

Mereka tercatat dalam dokumen Panama Papers dan diketahui terafiliasi dengan perusahaan cangkang bernama Unix Capital Ltd yang berbasis di British Virgin Island.

Berdasarkan laporan konsolidasian PT Indofarma tahun 2020, tercatat Indofarma memiliki utang ke PT Harsen Laboratories sebesar Rp 8.579.991.938 per 30 Juni 2020 atau meningkat dari 31 Maret 2019 yang berjumlah Rp 3.238.035.238.

Salah satu nama yang terafiliasi dengan PT Harsen Laboratories adalah Sofia Koswara selaku Wakil Presiden PT Harsen dan mantan CEO dari B-Channel.

Sofia Koswara juga menjabat sebagai Chairwoman Front Line COVID-19 Critical Care (FLCCC) di Indonesia.

Sejak 2019, PT Noorpay Nusantara Perkasa yaitu perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Sofia Koswara menjalin hubungan kerja sama dengan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan adalah juga Ketua HKTI.

Hubungan PT Noorpay Nusantara Perkasa dan HKTI terkait program pelatihan petani di Thailand.

Pada awal Juni lalu, Ivermectin didistribusikan ke Kabupaten Kudus melalui HKTI.

Selain itu, menurut ICW, anak Moeldoko bernama Joanina Rachman merupakan pemegang saham mayoritas di PT Noorpay Nusantara Perkasa.(Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Moeldoko   KSP   ICW   Ivermectin   Menyesatkan   Mengawur  

Terpopuler