4 Jurus Ampuh Anak Mumpuni Saat Harus Tetap di Rumah di Masa Pandemi

Kamis, 22 Juli 2021 – 14:39 WIB
Ilustrasi - Seorang anak bermain di antara lukisan tiga dimensi. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Konsultan Tumbuh Kembang Anak dokter spesialis anak Soedjatmiko dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyebut ada empat hal dasar yang harus orang tua jaga agar anak tetap ceria.

Empat langkah tersebut sangat penting, agar anak tetap ceria mesti untuk sementara tidak keluar rumah karena pandemi Virus Corona COVID-19.

BACA JUGA: Inilah 7 Manfaat Kesehatan dari Air Kelapa, Ada Juga Larangannya Lho!

Ada pun empat hal itu adalah nutrisi, stimulasi, proteksi dan juga evaluasi.

keempatnya harus terpenuhi sehingga dapat menghasilkan tumbuh kembang anak yang optimal.

BACA JUGA: Insyaallah 10 Penyakit ini Bablas dengan Rajin Mengonsumsi Jus Tomat

“Pertama ini nutrisi, asupan makanan dan minuman ini penting. Nutrisi ini termasuk juga perlindungan untuk mencegah anak terpapar COVID-19. Berikan asupan nutrisi terbaik untuk si kecil."

"Untuk yang masih menyusui tentu ASI itu perlu ya, berikan ASI kepada bayi secara eksklusif."

BACA JUGA: 9 Manfaat Jus Bit, Bagus untuk Usir Diabetes dan Pikun

"Berikan nutrisi yang tepat agar otak anak bisa bekerja dengan maksimal,” ujar dokter Soedjatmiko dalam sebuah konferensi pers virtual, ditulis Kamis (22/7).

Menurut dokter Soejatmiko, nutrisi yang baik untuk anak di masa pandemi COVID-19 di antaranya protein, serat, hingga vitamin.

Makanan yang bisa diberikan seperti ikan, ayam, kacang kedelai, kacang tanah, buah- buahan, hingga sayur-sayuran hijau.

Dokter yang tergabung juga dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu selanjutnya menjelaskan hal kedua yang perlu diperhatikan oleh orang tua dan wajib terpenuhi adalah stimulasi.

Jika nutrisi adalah hardware, maka stimulasi adalah software yang mampu mengaktifkan fungsi dan kinerja otak.

Makin banyak stimulasi yang diberikan, kinerja otak dapat maksimal.

Stimulasi ini merupakan kegiatan yang bisa mengoptimalkan kinerja tubuh anak untuk merespons dan bertindak.

Hal yang paling mudah dilakukan untuk menstimulasi anak dengan mengajak anak bermain tiap hari atau lewat pemberian pujian untuk pencapaian yang dilakukan oleh anak.

UNICEF diketahui melakukan Kajian Sistematik Program Pengasuhan Anak dari Negara Berpendapatan Rendah dan Menengah pada 2014 lalu.

Hasilnya, stimulasi lewat bermain bersama orang tua untuk anak berusia 1-3 tahun berhasil meningkatkan tingkat kognitif anak.

Paling tidak diperoleh dari 105 anak yang menjadi objek penelitian.

Selain itu juga meningkatkan kemampuan bicara, hingga meningkatkan respons emosi yang dialami oleh pengasuh.

Cara paling mudah untuk mewujudkan stimulasi ini, orang tua bisa menyiapkan beragam benda-benda umum seperti sendok, tutup gelas, sisir, kertas dan tisu.

Bisa juga menyiapkan benda khusus seperti boneka, puzzle, alat masak-masakan, hingga pensil warna.

Benda-benda itu dikelompokkan bisa ke dalam boks kardus bekas atau kantong khusus lalu biarkan anak memilih, memainkan dan mengembalikan mainan-mainan itu ke kelompoknya.

Dengan menyediakan banyak benda untuk menstimulasi anak, orang tua bisa lebih cepat melihat minat dan bakat buah hati sedari dini.

“Sesibuk apa pun orang tua, proses stimulasi itu bisa dijalankan."

"Misalnya orang tua kerja virtual, ajak anaknya duduk di sebelahnya lalu minta dia menggambar dan mewarnai kegiatan yang dilakukan orang tua."

"Jangan lupa juga dipuji agar kemampuan emosi buah hati juga berkembang."

"Jadi tidak ada alasan ya orang tua atau keluarga tidak bisa bermain dengan anak,” kata dokter Soedjatmiko.

Ketiga adalah proteksi, proteksi merupakan langkah orang tua melindungi buah hati dari serangan virus atau bakteri yang tidak kasat mata hingga perlindungan dari kekerasan fisik maupun verbal.

Dari perlindungan kesehatan, orang tua wajib memenuhi kebutuhan imunisasi rutin.

Imunisasi seperti DPT, hepatitis, campak dan rubella, hingga Polio itu tidak boleh terlewatkan.

Saat ini banyak fasilitas kesehatan dari Pemerintah yang terdekat adalah puskesmas atau posyandu yang menyediakan layanan imunisasi wajib dan gratis untuk buah hati.

Khusus di masa pandemi COVID-19, anak- anak di atas usia 12 tahun disarankan menerima vaksin COVID-19 agar bisa menambah kekebalan imun tubuh dari paparan SARS-CoV-2.

Sebab anak-anak termasuk dalam kategori yang rentan terpapar.

Dalam data IDAI, kurang lebih kasus anak yang terpapar COVID-19 mencapai 11 persen.

“Lalu bagaimana dengan anak yang di bawah 12 tahun? Untuk kondisi saat ini, seluruh keluarga wajib divaksin."

"Ini cara terbaik untuk memproteksi anak yang belum bisa menerima vaksin COVID-19 agar tidak terpapar,” ujar dokter Soedjatmiko.

Dia pun mengingatkan agar keluarga senantiasa mengajarkan dan memberi contoh kepada si kecil untuk taat menjalankan protokol kesehatan 5M.

Yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Dari sisi proteksi fisik, orang tua wajib terus mengawasi anak agar tidak jatuh hingga cedera.

Pastikan anak juga terhindar dari kekerasan berupa kekerasan fisik maupun verbal.

Hal terakhir yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah evaluasi.

Evaluasi menjadi penting agar orang tua bisa mendampingi tumbuh kembang anak ke arah yang sesuai dengan minat dan bakat anak.

“Dengarkan pendapat anak, biasanya kita bisa menemukan masalah dari pendapat anak."

"Masalah yang ada tentu harus dibantu. Pada Hari Anak Nasional ini perlu diingat, semua keluarga harus bisa memenuhi hak-hak anak."

"Hal itu agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang unggul, sehat, kuat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, berperilaku baik dan menjadi generasi emas bangsa,” tutup dokter Soedjatmiko.

Dengan menjaga keempat hal tersebut terpenuhi, maka dapat dipastikan anak bisa bertumbuh dengan optimal sesuai standar pengasuhan yang layak.

Orang tua pun dapat mengaktualisasikan diri karena telah berhasil mendidik anak menjadi masa depan penerus bangsa yang unggul dan kompeten.(Antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler