Moeldoko Mengecam Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Markas Polsek Astanaanyar

Rabu, 07 Desember 2022 – 15:20 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Foto: KSP.

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengecam aksi bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa barat.

Menurut dia, aksi bom bunuh diri itu telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan tidak menguntungkan siapa pun.

BACA JUGA: Irjen Suntana Sebut Ada 2 Bom di Polsek Astanaanyar, 1 Belum Sempat Meledak

"Hentikan segala ideologi kekerasan, setop aksi bom bunuh diri. Apa untungnya bagi kita? Tak ada, yang ada cuma merugikan semua," kata Jenderal (Purn) Moeldoko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/12).

Mantan Panglima TNI itu menyebut insiden tersebut menyadarkan semua pihak bahwa ideologi yang berlandaskan kekerasan tidak bermanfaat, baik untuk perjuangan ideologi maupun bagi kehidupan masyarakat.

BACA JUGA: 3 Polisi Terluka Akibat Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Moeldoko juga meminta semua pihak untuk melihat dan memaknai peristiwa bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar sebagai kejadian yang tidak berguna dan hanya membawa kerugian bagi semua masyarakat.

“Merugikan bagi semua pihak," tegasnya.

BACA JUGA: Densus 88 Bergerak Menyelidiki Pelaku Bom Bunuh Diri di Markas Polsek Astana Anyar

Menurut Moeldoko, kejadian bom bunuh diri itu bukan sekadar kekerasan tetapi juga peristiwa kemanusiaan.

"Kita perlu memperkuat modal sosial, keguyuban dan gotong royong sebagai peringatan dini untuk melihat lingkungan sekitar kita," ungkap Moeldoko.

Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana pada kesempatan sebelumnya menjelaskan peristiwa bom bunuh diri terjadi Rabu sekitar pukul 08.00 WIB, saat anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi.

Saat itu, pelaku memaksa mendekati anggota polisi yang sedang melaksanakan apel.

Kemudian pelaku sempat dihalau masuk oleh beberapa anggota polisi.

"Dan dia mendekat, pelaku tetap berkehendak mendekati anggota, lalu mengacungkan sebuah pisau, tiba-tiba terjadi ledakan," kata Suntana.

Berdasarkan data yang dipaparkan Kantor Staf Presiden (KSP) hingga Rabu siang, insiden bom bunuh diri itu telah mengakibatkan dua orang meninggal dunia, yakni pelaku bom bunuh diri dan seorang anggota polisi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler