jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi DPP Demokrat Andi Mallarangeng menyebut Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko berambisi ingin menjadi calon presiden 2024.
Menurut Andi, mantan Panglima TNI itu lantas berupaya merebut PD demi memuluskan ambisinya tersebut.
Andi mengaku telah menerima laporan dari para kader Demokrat yang lebih dahulu bertemu Moeldoko di Hotel Aston, Kuningan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, kata Andi, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1981 tersebut menyampaikan keinginannya menjadi ketua umum PD agar bisa berkontestasi pada Pilpres 2024.
BACA JUGA: Andi Mallarangeng: Kami Terkejut, Tidak Ada Angin dan Hujan, Ada Kader Lapor Soal Kudeta
"Laporan dari kader kami, oh, ternyata dia sudah bilang mencalonkan pada Pilpres 2024," kata Andi dalam diskusi virtual bertema Partai Demokrat Masih Memikat?, Sabtu (6/2).
Lebih lanjut Andi mengatakan, dalam pertemuan dengan para kader PD itu Moeldoko mengeklaim sudah mengantongi dukungan dari Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
BACA JUGA: Mas AHY Mudah Baper, Mirip Sikap Pak SBY
Namun, Moeldoko membutuhkan kendaraan politik lain seperti Demokrat untuk menguatkan pencalonannya di Pilpres 2024.
"Ini katanya, nih, katanya sudah didukung PKB dan Nasdem. Dari Pak Moeldoko yang bilang begitu. Menurut laporan dari kader kami," beber Andi.
Sementara Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan menepis tudingan soal parpolnya bakal mendukung Moeldoko di Pilpres 2024.
"Masih jauhlah berpikir tentang siapa calon presiden. Terus terang saja saya katakan Pak Moeldoko itu belum masuk di dalam lis (daftar capres, red) Nasdem," ujar Zulfan dalam diskusi yang sama.
Zulfan menambahkan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah menegaskan bahwa parpol pengusung slogan 'Restorasi Indonesia' itu akan menggelar konvensi guna menentukan bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.
"Semuanya harus melalui konvensi, dan yang menang silakan saja nanti akan kami dukung," kata dia.(ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan