jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi DPP Demokrat Andi Mallarangeng menceritakan awal mula pihaknya bisa mengetahui rencana kudeta sistematis di Demokrat yang melibatkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Dalam sebuah kesempatan, Andi mengatakan, kantor DPP Demokrat didatangi delapan kader untuk menyampaikan informasi ke Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kami pun juga terkejut, karena tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba datang laporan ke DPP dari kader kami," kata Andi dalam diskusi virtual bertema Partai Demokrat Masih Memikat?, Sabtu (6/2).
Menurut Andi, informasi itu yakni manuver untuk mengudeta kepemimpinan yang sah di Demokrat. Informasi disampaikan para kader setelah bertemu Moeldoko di Hotal Aston, Kuningan, Jakarta.
BACA JUGA: Isu Kudeta AHY: Demokrat Ambyar, Moeldoko Menang Banyak Dapat Popularitas
Andi menjelaskan, awalnya para kader diiming-imingi tentang bantuan dana tanggap bencana di daerah. Mereka pun memutuskan terbang ke Jakarta dan menemui Moeldoko.
Namun, kata Andi, saat bertemu Moeldoko, topik pembahasan bukan soal bantuan. Pembicaraan justru mengarah ke Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat dan menjadikan Moeldoko sebagai Ketua Umum partai berlambang mercy itu.
BACA JUGA: Kader Demokrat Beber Saat Bertemu Moeldoko, Tidak Disangka, Ada Dana Besar
"Intinya Pak Moeldoko siap menjadi ketua umum Partai Demokrat, dan sudah mempersiapkan 360 DPC dan DPD dan kemudian tentu saja masing-masing anggota DPD dijanjikan uang dan diberikan persekot," beber dia.
Atas informasi dari kader, kata Andi, AHY tidak gegabah. Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih untuk mencatat informasi itu.
"AHY ini, kan, terbuka, langsung diterima dan dibuat berita acaranya," beber dia.
Setalah mencatat, kata Andi, Demokrat pun melakukan klarifikasi lanjutan. Kemudian diputuskan Demokrat tidak akan membiarkan kudeta yang melibatkan Moeldoko itu.
"Gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, ini tidak bisa dibiarkan," beber dia. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan