Moeldoko: Organisasi Digdaya karena Orang Hebat

Jumat, 26 Maret 2021 – 23:07 WIB
Ketua Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA UT) Jenderal (purn) Moeldoko dalam webinar nasional yang merupakan puncak HUT IKA UT. Foto tangkapan zoom

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA UT) Jenderal (purn) Moeldoko mengurai perbedaan manusia dengan organisasi. Seiring bertambahnya umur, manusia makin lemah tetapi organisasi seharusnya menjadi lebih kuat.

"Tidak terasa IKA UT sudah berumur 31 tahun. Bedanya, manusia makin tua menjadi renta, sedangkan organisasi seharusnya makin kuat, itu pastinya," kata Moeldoko dalam webinar nasional puncak HUT IKA UT yang juga dihadiri Rektor UT Prof Ojat Darojat, Jumat (26/3).

BACA JUGA: Anak Buah Moeldoko Gelar Konferensi Pers di Lokasi Proyek yang Merontokkan Elektabilitas Demokrat

Karena secara alamiah manusia memang seperti itu, kata Moeldoko yang juga Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) itu. Suatu organisasi sejalan dengan umurnya yang matang dan pengalaman yang dimiliki akan makin digdaya dan dikenal luas masyarakat. 

"Namun, ada syaratnya," ujar Moeldoko.

BACA JUGA: Ini Alasan Partai Demokrat Pimpinan Moeldoko Gelar Jumpa Pers di Hambalang

Organisasi itu lanjutnya, harus digerakkan oleh orang-orang yang hebat. Kalau tidak, banyak contoh perusahaan-perusahaan pada usia menuju 100 tahun malah bubar. 

"Ini banyak terjadi karena mereka tidak mampu menghadapi lingkungan yang perubahannya luar biasa seperti sekarang ini," ujarnya.

BACA JUGA: Kubu AHY Sebut Para Pendukung Moeldoko sedang Berusaha Menutupi Malu

Organisasi juga harus punya sensitivitas merespon perubahan lingkungan yang begitu cepat. Moeldoko mengaku berkali-kali mengingatkan bahwa lingkungan sekarang ini selalu berubah dengan cepat. Tidak bisa dihindari. Di dalamnya penuh risiko, kompleksitasnya luar biasa dan sering membuat kita terkejut.

Mantan Panglima TNI itu mencontohkan pandemi Covid-19 sebagai bukti nyata. Covid-19 adalah game changer, yang mengubah segalanya. Semua tata kehidupan manusia berubah. Sosial, keagamaan, pendidikan semuanya berubah. Tata perilaku juga berubah, risikonya pun luar biasa. 

"Semuanya rusak. Dan enggak ada satu pun negara di dunia yang tidak terkejut. Bahkan negara besar yang struktur kesehatannya tertata baik kalang kabut," tandasnya. (esy/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler