jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko mengadakan acara silaturahmi sekaligus perpisahan dengan para jurnalis peliputan Istana Kepresidenan Jakarta, di kantornya, Jumat (18/10).
Pada forum itu, sebelum ramah tamah, Moeldoko yang didampingi para deputinya menyampaikan laporan kinerja lembaga kepresidenan tersebut selama lima tahun mengawal pemerintahan Jokowi - Jusuf Kalla.
BACA JUGA: Luhut: Presiden Jokowi Ingin Rumah Adat di Kawasan Danau Toba Dikembalikan Seperti Aslinya
Saat sesi terakhir paparannya, mantan Panglima TNI itu menyampaikan terima kasih kepada media yang selama ini ikut mengontrol kinerja lembaganya. Meski diakuinya, selama meladeni jurnalis dia harus banyak bersabar meladeni pertanyaan yang terkadang sedikit memaksa.
"Untung saya jenderal yang sabar. Kadang-kadang saya nyebelin, lo juga nyebelin. Dibilang jangan tanya, tanya terus," ucap Moeldoko, disambut tawa para jurnalis yang hadir di pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Berita Terbaru Soal Biduan Organ Tunggal Tewas Dikeroyok dan Dilempari Batu
Sioal kesannya selama membantu Presiden Jokowi di KSP, Moeldoko mengaku harus melakukan penyesuaian. Sebab, selama di TNI dirinya bekerja di lingkungan yang homogen. Sementara di kompleks Istana, kondisinya jauh berbeda.
"Ini memperkaya saya. Saya betul merasakan pekerjaan di KSP memberikan warna baru," ujar veteran kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 itu.
BACA JUGA: SEA Games 2019: Tergabung di Grup Neraka, Timnas Indonesia Yakin Raih Emas
Belum lagi dia harus betul-betul mempelajari bidang tugas di KSP, terutama dalam menghadapi para jurnalis. Sebab di awal-awal masa tugasnya, semua wartawan menganggap dirinya sudah mengetahui segala hal.
BACA JUGA: Kabar Gembira Buat Guru Honorer dari Mendikbud
"Saya jujur seperti loncat ke kolam renang tapi tidak bisa renang. Kira-kira bayangannya seperti itu. Tetapi Alhamdulilah saya mencoba memahami dan kurang lebih dua, tiga bulan (belajar) saya sudah mulai lancar ngomong (ke media)," jelasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam